Mohon tunggu...
Abdulloh
Abdulloh Mohon Tunggu... PeTani -

Voolentir NGO di wilayah Jambi. putra ke enam dari tujuh bersaudara dari pasangan Hasan dan Tarsumi. kini menetap di Cirebon. beraktivitas di Jambi. peneliti dan Fasilitator petani Lahan Gambut. menguasai di bidang teknologi tepat guna. Driver Hadal diberbagai medan. bercita-cita menjadi Antropolog. saat ini masih kebinggungan dalam menyelesaikan tugas Akhit program Sarjana.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mitos Baru Dipantai Kawaru DIY

15 April 2013   13:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:09 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sejak kehadiran ikan Hiu tutul setahun yang lalu dan berhasil di awetkan di sekitara bibir pantai. hasil observasi yang tak sengaja dan saya baru lihat yang sebelumnya tidak tahu menau tentang keberadaan ikan hiu yang sudah di awetkan itu. akhirnya aku tertarik untuk cari tau asal usul keberadaanya

hasil perbincangan dengan warga sekitar yang setiap harinya sebagai penyewa ATV alat transportasi berroda 4 motor ala pantai. NUrhidayat. dia menututurkan sejak keberadaan ikan hiu itu pantai jadi sepi pengunjung, dan para nelayan sebagian pada beralih tempat pendaratan mereka menilai dengan keberadaanya hasil dari melaut tidak bisa di andalkan lagi... ada upaya dari masyarakt untuk menguburkan ikan tersebut namun dari pihak pemerintah ada yang megusulkan untuk di kacakan. tapi upaya pemerinta tersebut di tolak oleh beberapa nelayan warga sekitar karena masyarakt mempercayai mitos ikan itu,,

di balik berbincang mengenai ikan hiu tutul itu nurhidayat menambahkan menilai kondisi pantai kawaru ini. para teman dan pengelola pantai kawaru lainya yang tergabung daam kelompol wisata. tentang pengelolaan pantai tersebut. akibatnya warga sekitar tidak lagi memanfaatkan potensi alam di sekitarnya.. para pemuda mendingan bekerja keluara dari pada mengelola potensi alam sekitar padahal menurut saya potensi yang ada di sekitar pantai kawaru ini kalau di kelola dengan banik mampu menghidupi warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun