Mohon tunggu...
Abdul LatiefRay
Abdul LatiefRay Mohon Tunggu... Wiraswasta - mahasiswa

Terbuka dalam komunikasi Bahagialah jika dinasehati Tetaplah buka mata hati Mencari berkah dan ridho ilahi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jodoh dan Ajal

17 Maret 2020   00:45 Diperbarui: 17 Maret 2020   01:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Ide yang datang dari pengalaman.

Untuk dua kata yang tak terelakkan.

Dialah "jodoh" dan "ajal" yang dalam penantian.

Terkadang menyedihkan dan menyenangkan.

Jodoh

Yah, itulah dia jodoh, engkau seperti bunga yang bermekaran.

Indah dalam kesucian, bagi jiwa yang tunduk dalam pengabdian.

Mengabdi akan syari'at tuhan, dalam ketakwaan dan kesetiaan.

Menghiasi dua hati insan, dalam kesenangan dan kebahagiaan.

Kebahagiaan...

Yah, bahagianya jiwa yang dipersatukan, dan raga yg terbendungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun