Contoh gambar diatas adalah alat yang mungkin pernah anda lihat entah di pinggir jalan, jembatan, kampung, komplek, proyek pembangunan, sawah, atau tempat yang lain. Kalau anda sudah tahu itu alat apa, berarti tidak perlu lagi anda baca artikel ini, tapi kalau belum tahu, atau malah anda mengira bahwa itu kamera, anda perlu lanjut untuk membaca artikel ini.
Seringkali alat tersebut dikira kamera oleh anak kecil, pun sebagian orang dewasa juga ada yang masih belum tahu dan juga menganggap itu adalah kamera atau alat perekam lainnya. Benar, anggapan begitu timbul karena diletakkan diatas tripod, dan cara menggunakannya diincar menggunakan mata.
Saya pun dulu juga mengira bahwa itu adalah kamera, namun ketika menginjak ke jenjang kuliah, dimana saya masuk program studi Pertanahan, maka saya menjadi paham mengenai alat itu. Karena alat itu identik dengan jurusan saya. Sampai logo jurusan saja terselip gambar alat seperti itu.
Secara umum, itu adalah alat ukur tanah, bukan kamera. Walaupun terdapat perangkat lensa optik pada alat tersebut, namun bukan untuk merekam, melainkan untuk mengukur jarak, ketinggian, ataupun sudut. Dan tripod penyangga pada alat tersebut juga bukan seperi tripod kamera, lebih jelasnya silakan lihat pada gambar dibawah nanti.
Umumnya alat ini digunakan dalam bidang pertanahan, geodesi, dan sipil. Atau kalau dalam pekerjaan biasa dipakai pada instansi pemerintah BPN (Badan Pertanahan Nasional), Perusahaan Surveyor, dan berbagai macam pekerjaan yang berbau proyek pembangunan.
Namun alat yang bentuknya seperti pada gambar diatas tadi tidak hanya satu macam, ada tiga macam alat yang mungkin sering anda lihat di pinggir jalan atau dimanapun itu. Berikut saya berikan contoh gambar beserta penjelasan singkatnya:
1. Theodolit
2. Waterpass