Mohon tunggu...
Abdullah Faisal
Abdullah Faisal Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seniman Rumahan dan Pendengar Aspirasi

Mahasiswa FITK UIN Jakarta Acap belajar menghargai diri sendiri dengan berbagai orang dan literatur buku

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Berpikir Matematis Kadernet dalam Hubungan Politik DPP IMM dan Kontroversi di Akar Rumput

25 Juni 2024   19:01 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:10 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari perspektif berpikir matematis, penting untuk menganalisis bagaimana keputusan ini akan berdampak pada jaringan kader IMM dalam jangka panjang. Jika simpul-simpul dalam jaringan ini mulai meragukan integritas pusat, maka kohesi jaringan tersebut bisa terancam. Ketidakpercayaan dapat menyebar seperti pola matematis dalam sebuah grafik, dimana simpul-simpul yang saling terkait mulai membentuk kluster-kluster yang terpisah, mengurangi efektivitas jaringan secara keseluruhan.

Namun, jika langkah ini berhasil memicu dialog konstruktif dan memperkuat kerjasama dengan elemen-elemen politik yang sejalan dengan visi IMM, maka jaringan ini bisa menjadi lebih kuat dan adaptif terhadap perubahan lingkungan politik yang dinamis. Oleh karena itu, memahami bagaimana sebuah tindakan akan berdampak pada struktur dan dinamika jaringan kader ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan relevansi organisasi.

 

Kesimpulan

Dalam analisis ini, berpikir matematis dan konsep kadernet memungkinkan kita sebagai kader IMM di akar rumput (Grassroots) untuk melihat bagaimana tindakan politik yang diambil oleh DPP IMM, khususnya kunjungan ke kantor DPP PSI, dapat memicu kontroversi dan reaksi yang beragam di kalangan akar rumput. Langkah ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan berbagai perspektif dan dampak jangka panjang dalam mengambil keputusan politik. Dengan pendekatan yang analitis dan terukur, diharapkan IMM dapat menjaga integritas dan kohesi jaringannya, serta tetap relevan dalam menghadapi tantangan-tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun