Kabupaten Pati memiliki ragam industri, diantaranya industri tepung tapioka yang terdapat di 4 wilayah diantaranya, yaitu di desa Ngemplak Kidul, Sumber, Waturoyo, dan Sidomukti. Industri ini menghasilkan limbah yang banyak, baik itu limbah padat maupun limbah cair. Untuk menanggulangi limbah tersebut, industri ini biasanya mengolah limbah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis.
Perkembangan industri merupakan perkembangan kehidupan lebih lanjut dari proses cara manusia memenuhi  kebutuhan. Dalam era perkembangan industri 4.0 saat ini, industri tepung tapioka tetap ada dan bertahan. Bahan baku industri tapioca adalah Ubi kayu/Singkong yang banyak tersebar di berbagai daerah. Aktivitas industri tidak terlepas dari adanya suatu dampak yang dihasilkan, baik dari hasil produksi yang dihasilkan ada juga dampak yang berakibat negative baik unuk lindungan maupun manusia.
Limbah ini bersumber dari kegiatan industri baik langsung maupun secara tidak langsung. Limbah yang bersumber langsung dari kegiatan industri yaitu limbah yang terproduksi bersamaan dengan proses produksi sedang langsung. Sedangkan limbah tidak langsung terproduksi sebelum proses maupun setelah proses produksi. Limbah adalah senyawa kimia tertentu sebagai bahan berbahaya dan beracun dengan konsentrasi tertentu dilepas kelingkungan maka hal itu akan mengakibatkan pencemaran, baik disungai, tanah ataupun udara.
Dalam proses pengolahan tepung tapioka yaitu limbah padat berupa kulit singkong dan onggok, dan limbah cair seperti tajin dan elod. Pemanfaatan limbah industri tepung tapioka yang di manfaatkan untuk pakan ternak, campuran makanan, pupuk organic. Dalam pemanfaatan tersebut bisa untuk mengurangi dampak lingkungan yang kumuh di wilayah kecamatan Margoyoso.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H