Ditengah pandaemi seperti ini, kita dianjurkan untuk selalu hidup sehat, dengan menjaga makan makanan bergizi, berolahraga dan istirahat yang cukup. Apalagi kegiatan yang dilakukan kebanyakan berada di dalam rumah, tidak menutup kemungkinan tetap terdampak dari radikal bebas dari lingkungan. Ancaman menambah tidak hanya virus, radikal bebas, bahkan sampai stress. Tapi jangan khawatir, minyak kamboja atau sering dikenal dengan frangifani oil bisa menjadi salah satu solusi yang bisa menangani itu semua. Tanaman yang diketahui berasal dari Amerika Tengah, Meksiko, Kepulauan Karibia, dan Amerika Selatan ini bukan hanya menjadi bahan dasar produk wangi wangian, ternyata minyak kamboja juga dapat bermanfaat sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas, selain itu juga frangifani oil masih belum banyak orang orang yang tahu dengan manfaat antioksidan yang berada pada minyak kamboja. Penasaran bukan tentang apa itu minyak atsiri?, bagaimana potensi dan eksistensi minyak atsiri di Indonesia terutama minyak kamboja?, berapa kisaran harga minyak atsiri salah satunya minyak kamboja yang ada di pasar Indonesia?. dan apa kelebihan lain yang masih jarang orang tau tentang minyak atsiri kamboja atau frangifani oil ini?
Essential Oil atau Minyak Atsiri
Minyak atsiri atau essential oil merupakan senyawa kromatik alami yang ditemukan didalam batang, kulit, kayu, akar, daun, bunga dan biji bijian tanaman yang mempunyai bau/ aroma yang khas. Biasanya minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan baku bagi proses produksi perisa (flavor)Â maupun pewangi (fragrance). Â Atsiri menurut KBBI ialah mudah menguap pada temperature yang relative rendah. Jadi minyak atsiri merupakan minyak yang tersusun dari sejumlah senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman yang bersifat mudah menguap.
Minyak atsiri umumnya terdiri dari :
- Senyawa Terpen
- Senyawa Fenilpropanoid
Dimana kedua senyawa ini umumnya ditemukan dalam bentuk cair dan dengan sifatnya yang mudah menguap.
Sifat – sifat minyak atsiri :
- Mudah menguap
- Tidak larut dalam air
- Mudah teroksidasi
- Mudah mengalami reaksi fitokimia
Isolasi Minyak atsiri
- Destilasi uap
- Ekstraksi pelarut
- Dipres
- Enfleurasi
Umumnya di Indonesia produksi minyak atsiri ini dilakukan dengan proses isolasi destilasi uap, selain lebih mudah dilakukan hasilnya pun cukup baik tidak kalah dengan hasil isolasi isolasi lainnya. Dari hasil destilasi uap didapat destilat, destilat inilah yang akan menjadi minyak atsiri nantinya. Adapun  isolasi cara lain biasanya dilakukan sesuai tujuan diambilnya minyak atsiri tersebut, atau adanya keinginan mendapatkan hasil yang lebih baik selain dari hasil destilasi uap.
Untuk mengetahui bahwa ada senyawa apa saja didalam tanaman atsiri digunakan metode GCMS (gas chromatography mass spectometry). Memang banyak sekali senyawa senyawa metabolit yang terkandung dalam satu tanaman atsiri, tapi dengan menggunakan GCMS ini dapat diketahui senyawa yang dominan dalan tanaman atsiri tersebut. Dari hasil penelitian GCMS minyak kamboja oleh Megawati et all (2012) didapatkan senyawa dominan di berbagai macam warna bunga kamboja berbeda beda pada kamboja putih dan merah senyawa yang dominannya iala nanocosane sendangkan pada kamboja kuning yaitu heptacosane. Berarti dari setiap senyawa dominan dipengaruhi oleh perbedaan spesies tanaman. Selain itu senyawa senyawa atsiri yang terdapat dalam kamboja diantaranya geraniol, sitronelol, dan linalool (Farooque dkk., 2012). Senyawa senyawa atsiri tersebut sangat bermanfaat, antara lain dapat memberi efek relaksasi, mengurangi stress, dan mengusir nyamuk (Rejeki, 2011).
Potensi dan Eksistensi Minyak Atsiri di Indonesia
Sebanyak 23 komoditor telah dikembangkan dari sector hulu hingga hilir dan memiliki nilai produk cukup signifikan. Beberapa tanaman atsiri asal Indonesia yang diminati yaitu : Minyak nilam, serai wangi, cengkeh, jahe, cendana, melati, akar wangi, kenanga dan masih banyak lainnya. Industri minyak atsiri pun terbagi menjadi kegiatan di perkebunan tanaman atsiri dan kegiatan produk di pabrik pengolahan minyak atsiri. Berdasarkan volume, tingkat ekspor minyak atsiri di Indonesia lebih tinggi dibandingkan tinggak impornya. Namun berdasarkan nilai tingkat impor lebih tinggi dibandingkan tingkat ekspor. Ini menandakan bahwa potensi dan eksistensi minyak atsiri di Indonesia masih harus terus dikembangkan apalagi secara nilai, dimana secara volume sudah baik banyak tanaman tanaman atsiri yang diminati dari Indonesia, tetapi secara nilai Indonesia masih harus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Negara tujuan ekspor minyak atsiri Indonesia meliputi Eropa, AS, Australia, Afrika, Kanada dan negara-negara ASEAN. Minyak atsiri ini merupakan suatu peluang kita menaikan derajat ekonomi masyarakat kita, dimana negeri kita negeri yang sangat kaya akan sumber daya alam yang harusnya dimanfaatkan dan dijadikan sebuah keuntungan bagi negara kita ini, apalagi frangifani oil ini dapat dijual dengan harga yang lumayan tinggi, tentu potensi ini harus dikencarkan dan digaung gaungkan supaya kita bisa memaksimalkan potensi dari minyak atsiri frangifani oil ini.