Pandemi menyerang bumi tanpa permisi. Tidak ada yang menduga, merebaknya pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan dunia. Perubahan terjadi sangat cepat di berbagai bidang, di semua negara. Namun semua yang terjadi, bukanlah kebetulan. Pasti ada hikmah dan pelajaran serta manfaat dari pandemi yang sudah tentu merupakan kehendak Yang Maha Kuasa.
Hampir di penghujung 2019, pandemi mulai diberitakan merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Pada pertengahan Januari 2020, saya berkesempatan menunaikan ibadah umrah bersama 47 orang jamaah dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kami berada di Arab Saudi hingga tanggal 11 Pebruari 2021. Seluruh program yang telah dirancang berjalan dengan lancar.
Bahkan, selain menunaikan ibadah umrah ke Baitullah, Kota Makkah, dan ziyarah Makam Rasulullah SAW di Kota Madinah, kami juga berkesempatan pergi ke Kota Badar, sekitar 160 kilometer dari Kota Nabi. Seluruh jamaah naik bus turut serta ke lokasi Perang Badar dan menziarahi makam Syuhada Badar. Sebuah pengalaman yang terbilang langka karena tidak semua jamaah umrah bisa sampai ke Kota Badar secara berombongan.
Hingga tanggal 10 Pebruari 2020, kami berada di Kota Makkah. Meski cuaca dingin, tetapi tidak menyurutkan jumlah jamaah umrah dari berbagai negara yang datang menunaikan ibadah umrah. Tidak tampak keanehan ataupun gelagat akan terjadi peristiwa dahsyat sepulang kami dari Arab Saudi, beberapa hari kemudian.
Mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, tanggal 12 Pebruari 2020, kami langsung kembali ke rumah masing-masing. Situasi di Tanah Air juga tidak tampak keanehan. Sampai kemudian pada tanggal 27 Pebruari 2020, keluar pengumuman dari Arab Saudi bahwa visa umrah ditangguhkan.
Beberapa hari kemudian, diumumkan bahwa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ditutup. Dikutip dari aa.com, Arab Saudi dikabarkan menangguhkan pelaksanaan ibadah umrah karena merebaknya virus corona. Mengutip dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Arab News melaporkan bahwa penangguhan tersebut juga berlaku bagi mereka yang ingin mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.
Ka'bah yang bertahun-tahun dan setiap saat tidak pernah sepi dari umat Islam ditutup pagar. Tidak ada yang boleh mendekat. Kami yang baru beberapa hari sebelumnya dapat menyentuh kiswah, mencium Hajar Aswad dan munajat di Multazam, terhenyak menyaksikan siaran langsung televisi dari Masjidil Haram yang menayangkan kondisi Ka'bah.
Perubahan terjadi sangat cepat dan mengejutkan. Sementara di Indonesia, situasi masih normal tetapi di Arab Saudi sudah diputuskan penghentian ibadah umrah dan seluruh kegiatan ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Baitullah yang selama bertahun-tahun menjadi dambaan dan tujuan umat Islam dari berbagai belahan dunia, ditutup pagar dan dijaga ketat. Ka'bah sendirian. Tidak ada yang tawaf mengelilinginya.
Penutupan Ka'bah dan Masjidil Haram berlangsung sekitar 8 bulan. Pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 sangat terbatas. Hanya seribu jamaah haji dan khusus warga Arab Saudi serta ekspatriat atau mukimin di Arab Saudi yang diseleksi secara ketat. Usai rangkaian ibadah haji, mulai 6 Oktober 2020, umrah kembali dibuka secara bertahap. Ka'bah mulai ada yang tawaf mengelilinginya, tetapi tidak seperti sebelumnya. Tidak berdesakan karena jumlahnya terbatas dan menerapkan protokol kesehatan ketat.