Mohon tunggu...
Abdullah JD
Abdullah JD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa baru

Mahasiswa baru yang ingin mengawali lembaran baru dalam keahlian menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kualitas Pembina Pramuka Sebagai Salah Satu Faktor Keberhasilan dan Branding Wajah Gerakan Pramuka di Gugusdepan

10 Juni 2024   22:37 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:47 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembina Gerakan Pramuka adalah individu yang memegang peranan krusial dalam merencanakan, membimbing, mengarahkan, serta mengawasi jalannya kegiatan Gerakan Pramuka. Mereka bertanggung jawab dalam mendidik anggota pramuka baik dalam aspek akademik, non-akademik, maupun akhlak. Selain itu, motivasi juga menjadi bagian integral dari tugas mereka untuk mengembangkan soft skill dan karakter anggota sesuai dengan Tri Satya dan Dasar Dharma. Namun, kenyataannya, banyak pembina yang ditunjuk oleh sekolah atau dari luar instansi sekolah masih belum cukup kompeten untuk menjalankan kegiatan pramuka dengan baik. Kurangnya loyalitas, kolot, tidak fleksibel, dan tidak memiliki latar belakang pramuka menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi kapabilitas mereka.

Dampak dari keberadaan pembina yang kurang kompeten ini sangat signifikan terhadap branding wajah pramuka di gugusdepan. Ketidakmampuan mereka dalam mengelola kegiatan pramuka secara efektif sering kali membuat citra pramuka menjadi kurang menarik dan tidak relevan bagi anggota baru maupun yang sudah bergabung. Pembina yang kolot dan tidak fleksibel cenderung menerapkan metode-metode lama yang kurang diminati oleh generasi muda saat ini, sehingga anggota pramuka merasa kurang termotivasi dan enggan untuk aktif berpartisipasi. Ditambah lagi, pembina yang tidak memiliki basic pramuka cenderung kurang memahami esensi dari Gerakan Pramuka itu sendiri, sehingga sulit bagi mereka untuk menginspirasi dan menanamkan nilai-nilai pramuka dengan baik.

Untuk mengatasi masalah ini, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah mewajibkan setiap calon pembina untuk mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD). Melalui KMD, pembina dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dasar kepramukaan yang sangat penting dalam menjalankan tugas mereka. KMD memberikan pembekalan yang menyeluruh tentang berbagai aspek Gerakan Pramuka, mulai dari metodologi pendidikan, manajemen kegiatan, hingga pengembangan karakter. Dengan mengikuti KMD, diharapkan para pembina menjadi lebih kompeten, loyal, dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, sehingga dapat menjalankan peran mereka dengan lebih efektif.

Kesimpulannya, kualitas pembina pramuka sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan citra Gerakan Pramuka di gugusdepan. Pembina yang tidak kompeten dapat menurunkan semangat dan partisipasi anggota pramuka. Oleh karena itu, perlu ada upaya serius untuk meningkatkan kapabilitas pembina, salah satunya melalui pelatihan seperti KMD. Dengan pembina yang lebih kompeten dan bersemangat, diharapkan Gerakan Pramuka dapat berkembang lebih baik dan tetap relevan bagi generasi muda masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun