Nilai pada CR menunjukkan <= 0,1, sehingga dapat dikatakan konsisten. Dari hasil pembobotan pada masing-masing level yang telah diproses menggunakan AHP dapat dilihat detailnya pada gambar di bawah.
Penerapan Metode SAW dalam Penentuan Nilai Preferensi
Misal untuk data alternatif, terdapat 5 calon penerima giveaway dengan rincian pada tabel berikut.
Selanjutnya dilakukan Rating kecocokan pada setiap alternatif di setiap kriteria yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Setelah didapatkan masing-masing bobot pada setiap level, dilakukan penghitungan nilai preferensi menggunakan metode SAW pada masing-masing level dan dimulai pada level 2 pada C2 untuk mendapatkan nilai kriteria ‘Keaktifan’ dari nilai preferensi untuk setiap alternatifnya.
Pada level kedua pada kriteria ‘Keaktifan’ atau C2 diambil nilai-nilai kriterianya dan dibentuk matrik keputusan. Detail matrik dapat dilihat pada gambar berikut.
Selanjutnya, dilakukan normalisasi pada matrik keputusan menggunakan formula yang telah digunakan. Karena semua kriteria bersifat benefit, maka digunakan rumus  untuk mendapatkan nilai normalisasi pada setiap elemennya. Sehingga, didapatkan matrik normalisasi keputusan yang dapat dilihat pada persamaan berikut.