Mohon tunggu...
Ibnu Sya'bandhani
Ibnu Sya'bandhani Mohon Tunggu... -

Aku mencoba sesuatu yang sulit untuk dilakukan tetapi mudah diucapkan yaitu berusaha sabar dan Ikhlas.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ingat Malam Pertama Bikin Aku Malu

24 September 2011   03:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:40 16378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat malam pertama perkawinan kami, selalu saja membuat aku malu dan tertawa minimal tersenyum hehehehe,gimana tidak, aku dan istriku sama2 lugu masalah sex, benar-benar belum terkontaminasi limbah sex ( hehehe sungai kaleee)

Malam pertama setelah repsepsi perkawianan usai, badan ini terasa cape dan nagantuk, kamui disuruh keluarga untuk tidur berdua di kamar pengantin dengan kamar yang dihias dan ranjang baru yang harum. Rasanya kikuk tidur bedua bersama wanita karena seumur aku belum pernah kecuali sama ibuku itupun waktu akau masih kecil.

Mata yang ngantuk ini tidak bisa terpejam, kami sama-sama memandang bingung apa yang harus kami lakukan, sambil tersenyum kami pun berbincang-bincang sebentar lalu kamipun tertidur.

Mungkin karena capek  dan rasanya baru saja aku tertidur tahu-tahu pintu kamar kami di gedor, membangunkan kami untuk mandi dan sholat subuh, tetapi saya malas mandi langsung saja sholat subuh setelah sholat ada yang menegur " Apakah kalian tidak tahu hukum agama..kalian tidak sah sholatnya kalau belum mandi wajib". kami pun tertawa di dalam kamar.

Entah kenapa sehabis sholat mata ini rasanya masih ngantuk, dan akupun tertidu lagi bersama isteriku.

Malam kedua setelah rumah agak sepian entah kenapa naluri lelakiku sebagai suami muncul, aku mulai memikirkan hal2 yang waktu belum menikah dulu dilarang... rupanya itu juga terjadi pada isteriku,  Pintu aku kunci kamipun melakukan suatu yang seharusnya dilakukan dan setelah selesai alangkah kagetnya kami bahwa di kamar kami ada Ibu mertuaku yang tertidur di lantai kamar dekat lemari, kamipun malu, kikuk dan nggak enak pokoknya.

Rupanya ibu mertuaku  sedang bersih2 dikamar kami, tetapi kami tidak lihat dan keburu mengunci pintu langsung tancap gas  di rancang, ibu mertuaku tidak mau memngganggu kami yang sedang perang katanya takut mengganggu sampai dia ketiduran di lantai. oooooooh malunya kami, sampai sekarang kalau aku ingat aku masih malu hehehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun