Dinamika kelompok merujuk pada proses interaksi dan perubahan internal dalam sebuah kelompok, di mana anggota saling memengaruhi untuk mencapai tujuan bersama. Konsep ini berakar pada teori medan Kurt Lewin yang memandang kelompok sebagai satu kesatuan, bukan sekadar kumpulan individu. Dinamika ini menekankan pentingnya kolaborasi, komunikasi, dan ketergantungan antar anggota guna meningkatkan efektivitas kelompok.
Secara ringkas, dinamika kelompok adalah proses perubahan yang terjadi akibat interaksi antar anggota demi mencapai tujuan bersama, dengan kekuatan utama berasal dari dalam kelompok itu sendiri.
Kelompok umumnya mengalami lima tahap perkembangan: pembentukan, konflik awal, pembentukan norma, kinerja optimal, dan pembubaran. Tiap tahap memiliki karakteristik khas, mulai dari adaptasi, konflik, pembentukan aturan, hingga tercapainya produktivitas.
Pengembangan kelompok berperan penting dalam membangun kepercayaan dan kerjasama. Struktur organisasi turut menentukan peran, interaksi, dan pencapaian tujuan. Namun, dinamika kelompok tak lepas dari tantangan seperti konflik, kepemimpinan, dan komunikasi. Konflik bersifat netral, tergantung bagaimana dikelola bisa merusak atau justru memperkuat kelompok.
Kelompok yang sehat membutuhkan komunikasi efektif, kepemimpinan yang bijak, pengambilan keputusan yang inklusif, serta manajemen konflik yang terstruktur. Pengelolaan isu isu tersebut menjadi kunci menjaga solidaritas dan efektivitas kelompok.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI