Persepsi merupakan aktivitas mental yang melibatkan penafsiran terhadap informasi yang diterima melalui indera. Karena dipengaruhi oleh latar belakang, nilai-nilai pribadi, serta pengalaman hidup, persepsi seseorang terhadap suatu hal dapat berbeda-beda. Oleh sebab itu, persepsi bersifat individual dan tidak selalu mencerminkan realitas yang objektif.
Tahapan dalam proses pembentukan persepsi diawali dengan adanya stimulus dari lingkungan, kemudian diproses secara internal melalui mekanisme kognitif seperti pencatatan dan penafsiran data, serta diakhiri dengan respons dari lingkungan sekitar yang dapat memperkuat atau mengubah persepsi tersebut.
Dalam persepsi terdapat tiga elemen utama, yaitu:
(1) individu sebagai subjek yang membentuk persepsi,
(2) objek atau hal yang menjadi fokus persepsi, dan
(3) konteks atau situasi di mana proses persepsi berlangsung.
Ketiga unsur ini saling berinteraksi dan berkontribusi terhadap bentuk akhir dari persepsi yang terbentuk.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi persepsi, termasuk aspek internal seperti kondisi psikologis, pengalaman masa lalu, harapan, dan sikap. Selain itu, ciri-ciri objek yang dipersepsi—seperti status sosial dan daya tarik—serta konteks lingkungan seperti waktu dan tempat juga turut memengaruhi. Tidak kalah penting, latar belakang budaya dan pengaruh keluarga juga memiliki peranan besar dalam membentuk sudut pandang individu terhadap realitas di sekitarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI