kopi arabika di Kabupaten Brebes mayoritas di  budidayakan di Kecamatan Sirampog. Kondisi luas tanaman dan produksi tanaman di Kabupaten Brebes cenderung mengalami peningkatan, tetapi dampak peningkatan pendapatan petani kopi masih sangat kecil sehingga memerlukan strategi pengembangan yang tepat agar hal tersebut tidak menjadi ancaman terhadap kesejahteraan petani.     Â
Dawuhan, Sirampog- Kamis, 15 Agustus 2024, kelompok KKN 150 melaksanakan program Analisis  Pengolahan Dan Pemasaran di Dk Guci Desa Dawuhan, Sirampog. Usaha taniUsaha tani kopi arabika di Kecamatan Sirampog dikembangkan di Desa Dawuhan dengan sistem tumpangsari pada lahan milik Perhutani. Metode penentuan yang di gunakan  yaitu dengan teknik probability. Penelitian ini menggunakan metode analisis secara deskriptif dan kuantitatif.Â
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekuatan yang menduduki peringkat pertama yaitu ketersediaan lahan yang cukup luas (0,458%), faktor kelemahan utama yaitu penggunaan teknologi produksi yang masih rendah (0,092%), faktor peluang yang menduduki tingkat pertama yaitu mulai tumbuh organisasi atau pegiat kopi di Brebes (0,478%), dan faktor ancaman paling tinggi yaitu persaingan produk kopi yang semakin meningkat (0,102%).Â
Alternatif strategi yang paling menarik dengan Total Attractive Score (TAS) sebesar 1,912 yaitu mengembangkan pengolahan usahatani, pemberdayaan anggota kelompok tani dan memperluas jaringan pemasaran produk melalui promosi digital marketing, karena peluang dari adanya digital marketing sangat tinggi.
Pelaksanaan analisis  dimulai pada pukul 10.00 sampai 11.45 siang. Untuk penanggung jawab (PJ) dari kelompok ini adalah Abdul Chayyi dari mahasiswa UIN Saizu yang terlibat dalam interview di tempat pengolahan kopi tersebut serta ditemani 3 orang yaitu Royan sebagai pdd dokumentasi, Agil Lesmana sebagai perlengkapan dan silFi sebagai penulis.  Kedua mahasiswa ini berasal dari uin Saizu namun hanya agil Lesmana yang dari UIN Sunan Kalijaga.
"Pengaplikasian dari analisis ini  yaitu berinterview dengan pemilik usaha Kopi Dawuhan tersebut yaitu Bapak Nasam sebagai owner produk kopi tersebut. mengenai metode pemasaran yang di gunakan dengan melakukan pengolahan produk kopi yang telah di pilih kemudian diolah mengguunakan mesin yang pengolahan. kemudian  kopi tersebut dikemas dan didistribusikan/ diimpor ke berbagai daerah salah satunya Tegal, Brebes, Purwokerto. Pemasaran biji kopi tersebut dilakukan secara online maupun offline.
Kreator: Abdul Chayyi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H