Mohon tunggu...
Abdullah Al Mujahid
Abdullah Al Mujahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kampus Upi Di Cibiru

Saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Karakter Nasionalis Generasi Alpha Melalui Pendidikan Pancasila Di Era Teknologi

25 Desember 2024   02:45 Diperbarui: 25 Desember 2024   02:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis :

1. Abdullah Al Mujahid

2. Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd, M.H.

Generasi Alpha adalah istilah yang mengacu pada individu yang lahir setelah tahun 2010. Mereka akan berinteraksi dengan teknologi dan pembelajaran dengan cara yang berbeda. Dilahirkan di era digital, mereka akan memiliki akses ke peralatan teknologi yang canggih, dan lingkungan fisik dan digital mereka akan saling terhubung. Seiring mereka tumbuh, teknologi akan menjadi bagian integral dari kehidupan mereka, membentuk pengetahuan, pengalaman, sikap, tindakan, dan aspirasi mereka. Generasi Alpha saat ini rentan terhadap kehilangan semangat dan sikap nasionalisme yang dipegang oleh generasi sebelumnya. Rasa hormat, kebanggaan, dan dorongan untuk mengikuti jejak pahlawan pendahulu tidak lagi menjadi pendorong utama bagi generasi alpha dalam menghadapi perubahan zaman. Bahkan, dalam era digital, kondisi nasionalisme di kalangan generasi alpha Indonesia menunjukkan penurunan moral yang signifikan. Dalam membesarkan generasi Alpha harus diliputi dengan beberapa hal yaitu, mengikuti perkembangan teknologi informasi, meningkatkan keterampilan sosial, mendorong anak untuk aktif dan berolahraga, menanamkan nilai-nilai moral, dan mengurangi kecanduan terhadap teknologi. Salah satu landasan kehidupan  yang  canggih adalah penanaman dan penguatan  nilai-nilai  nasionalisme.  Membekali  anak  dengan  nilai-nilai  kebangsaan, mengajarkan nilai-nilai positif, dan membantu mereka mengenali mana yang baik dan mana yang buruk dari konten digital  yang mereka terima.

Dalam konteks ini, pendidikan pancasila berkarakter bertujuan untuk membentuk generasi Alpha agar mampu menerapkan  nilai-nilai  pancasila di kehidupan yang serba digital. Penguatan pendidikan pancasila berkarakter dapat dilakukan melalui pendekatan yang sistematis dan intensif dalam mengembangkan karakter yang  nasionalis. Dengan lahirnya teknologi yang canggih dapat membawa dampak yang besar bagi peradaban manusia modern saat ini. Namun, dampakya tercipta dari lahirnya teknologi yang canggih tidak selalu membawa dampak baik. Hakekatnya, perkembangan zaman merupakan suatu perubahan masa yang semakin maju dan berkembang dalam bidang teknologi dan komunikasi. Dunia pendidikan di era teknologi adalah proses belajar tak terbatas, terjadi di mana saja dan kapan saja, serta memberikan pengaruh mendalam bagi pertumbuhan individu seumur hidup. Pendidikan Pancasila berkarakter anak usia dini, khususnya, menjadi fondasi kuat bagi perkembangan menyeluruh mereka, baik secara fisik, mental, maupun sosial-emosional. Selain pengetahuan, pendidikan juga membentuk karakter, pandangan hidup, dan keterampilan yang esensial untuk meraih kesuksesan.Pendidikan ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan tanggung jawab sosial.

Berikut adalah tantangan membangun karakter nasionalis generasi Alpha di era teknologi ini:

1. Pengaruh Budaya Asing

Generasi Alpha, yang tumbuh dalam era digital, cenderung lebih mengenal dan mengadopsi budaya asing daripada budaya lokal. Hal ini tercermin dalam preferensi mereka terhadap musik, bahasa, dan gaya hidup asing, yang sering kali menggeser perhatian mereka dari warisan budaya nasional. Anak-anak zaman sekarang cenderung lebih tertarik dengan hal-hal yang dirasa lebih menarik seperti dance, band, menyanyikan lagu-lagu barat dan sebagainya. Ini merupakan salah satu bentuk bahwa kebudayaan lokal itu sudah mulai terkikis, hanya mengetahui  tentang budaya-budaya luar sedangkan kebudayaan lokal yang mereka miliki tidak pernah diketahuinya, bahkan kebudayaan lokal merupakan  sesuatu yang tidak dapat menarik minat mereka, karena menurut   mereka kebudayaan luar lebih membuat mereka tertarik dari pada kebudayaan lokal yang dimilikinya. Hal ini dapat menyebabkan mereka kehilangan rasa kebanggaan terhadap budaya lokal dan identitas bangsa.

2. Krisis Identitas Nasional

Generasi alpha lahir di era pesatnya perkembangan teknologi yang membuatnya mudah menerima informas isejak lahir. Keadaan nasionalisme bangsa pada generasi alpha semakin lama semakin memudar, pada generasi alpha semangat nasionalis merentan hilang. Teknologi kini menjadi bagian yang penting bagi kehidupan  sehari-hari  manusia, termasuk generasi Alpha. Hal ini membuat hubungan mereka dengan budaya global menjadi lebih erat sehingga berpotensi melunturkan pemahaman terhadap nilai-nilai lokal seperti Pancasila yang merupakan ideologi bangsa.

3. Etika Digital yang Lemah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun