Mohon tunggu...
Abdullah Alamudi
Abdullah Alamudi Mohon Tunggu... lainnya -

Dosen senior di Lembaga Pers Dr. Soetomo; Anggota Dewan Penyantun, LBH Pers; Direktur Lembaga Pengembangan Media Lokal; Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat, Dewan Pers (2007-Feb, 2010); Aktivis Kemerdekaan Pers dan Hak Masyarakat Menyatakan Pendapat dan Memperoleh Informasi. Mantan: Koordinator Reporter, The Jakarta Post; Koresponden Majalah TEMPO di Inggris; Produser, Radio BBC Seksi Indonesia di London, Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia; Redaktur Pelaksana Majalah Warta Ekonomi; Asisten Koresponden Kantor Berita AFP di Jakarta, Staf Redaksi Harian Pedoman; Berkali-kali diminta memberikan keterangan/saksi ahli untuk wartawan/media di kepolisian,di pangadilan negeri dan PTUN. Berkeluarga, tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perusak Patung Pertontonkan Puncak Kebodohan Mereka

18 September 2011   14:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang yang merusak patung itu -- apa pun alasannya-- telah mempertontonkan puncak kebodohan mereka.  Masyarakat modern melihat patung sebagai  bukti sejarah atau hasil seni, yang dalam banyak hal, menimbulkan rasa kagum, memberi inspirasi dan ketenangan pikiran bagi orang yang melihatnya. Orang yang akalnya tidak sampai ke sana, mempertontonkan puncak kebodohan mereka dengan merusak hasil-hasil seni itu.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun