Mohon tunggu...
Abdullah AhmadFikri
Abdullah AhmadFikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Iklim dan Dampak Lingkungan

18 Juni 2023   21:40 Diperbarui: 18 Juni 2023   22:05 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan iklim merupakan isu global mendesak yang perlu ditangani. Dalam sepuluh tahun terakhir, suhu permukaan bumi telah meningkat secara signifikan akibat aktivitas manusia. Dampak perubahan iklim terhadap lingkungan dan kehidupan manusia sangat serius.

Perubahan iklim berdampak pada ekosistem dan keanekaragaman hayati. Pemanasan global dapat meningkatkan intensitas kejadian cuaca ekstrim seperti banjir, kekeringan, angin topan dan siklon. Perubahan iklim juga menyebabkan es di kutub mencair, yang menyebabkan permukaan laut naik, mengancam habitat laut dan kelangsungan hidup spesies laut. Bencana alam ini menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kehidupan manusia.

Kenaikan permukaan air laut juga merupakan ancaman yang signifikan bagi komunitas pesisir dan pulau-pulau kecil di seluruh dunia. Peningkatan suhu air laut menyebabkan pemutihan karang yang luas, yang mengancam keberlanjutan terumbu karang dan keragaman hayati yang ada di dalamnya. Selain itu, ekosistem pesisir seperti rawa-rawa mangrove menjadi lebih rentan terhadap intrusi air laut, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi kehidupan manusia.

Perubahan iklim juga menyebabkan perubahan musim dan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi. Ini mempengaruhi pertanian dan kehidupan manusia. Perubahan iklim dapat mempengaruhi pasokan air dan makanan, berdampak pada petani dan kehidupan mereka yang bergantung pada produk pertanian.

Untuk menghadapi dampak perubahan iklim, diperlukan tindakan yang cepat dan terencana. Salah satu cara untuk mengurangi dampak perubahan iklim adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah dapat mempromosikan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, air dan angin. Masyarakat juga dapat membantu dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan menggunakan angkutan umum atau sepeda. Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem. 

Menanam pohon dan menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah penting. Pohon menghasilkan oksigen dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Menjaga kebersihan lingkungan membantu mengurangi polusi dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain melakukan upaya untuk mengurangi emisi, kita juga harus mempersiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan yang sudah tidak dapat dihindari. Peningkatan kapasitas adaptasi masyarakat dan investasi dalam infrastruktur yang tahan iklim sangat penting. Mitigasi dan adaptasi harus mengutamakan perlindungan ekosistem alami seperti hutan, rawa-rawa, dan terumbu karang.

Kesehatan manusia juga dipengaruhi oleh perubahan iklim. Suhu dan kelembapan tinggi meningkatkan risiko penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan infeksi pernapasan. Produksi dan distribusi makanan juga terganggu, menyebabkan kelaparan dan kekurangan gizi.

Bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat merusak infrastruktur dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Banjir merusak tanaman dan infrastruktur, sementara kekeringan mengurangi produksi pangan. Industri pariwisata dan perikanan juga terpengaruh. Untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia, pemerintah dapat mempromosikan program hemat energi dan ramah lingkungan. Pemerintah juga dapat memperkuat infrastruktur dengan membangun bangunan ramah lingkungan dan tahan bencana. Masyarakat dapat mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan berpartisipasi dalam program penghijauan dan pengelolaan sampah.

Untuk mengatasi dampak perubahan iklim, diperlukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi yang serius. Mitigasi berfokus pada upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi pemanasan global. Ini melibatkan transisi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan, konservasi energi, pengelolaan limbah, dan kebijakan yang mendukung pengurangan emisi.

Adaptasi, di sisi lain, melibatkan penyesuaian dengan perubahan iklim yang sudah terjadi. Ini termasuk pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem, pengelolaan air yang lebih baik, dan pengembangan sistem peringatan dini untuk bencana alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun