Antosianin adalah zat warna alami larut air yang terdapat berlimpah di alam, tersebar pada banyak jenis tumbuhan. Â Antosianin dijumpai pada daun, bunga, batang, akar, umbi, hingga biji. Zat warna ini mengekspresikan warna yang berbeda-beda tergantung pada pH. Â Berikut ini adalah gambar bunga mata kucing (Torenia fournieri) dan ekstraknya pada pH 1, 4, 7, dan 10.Â
Pola warna ekstrak seperti ini sering dijumpai pada berbagai sumber antosianin: merah pada pH 1, hampir tak berwarna pada pH 4, biru pada pH 7, dan hijau pada pH 10. Transformasi warna ini akibat perubahan struktur kimia antosianin sebagai respons atas perubahan pH. Reaksi-reaksi ini ada yang bersifat kinetis, ada yang termodinamis. Tapi, sudahlah, kita lupakan kerumitan istilah ini.
Transformasi warna ini menandakan bahwa antosianin dapat bekerja sebagai indikator pH yang lebih peka ketimbang kertas lakmus. Sayangnya, keindahan warna biru pada pH 7 dan hijau pada pH 10, tidaklah lama. Dalam hitungan jam, mereka akan lenyap.
Sungguh satu keindahan yang sekejap. Tapi, sungguh pula, tak mudah untuk tak jatuh cinta kepada yang sekejap itu. Mungkin seperti banyak di antara kita yang jatuh cinta pada kehidupan dunia yang indah namun sekejap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H