Mohon tunggu...
Abdullah HasyimZain
Abdullah HasyimZain Mohon Tunggu... Lainnya - HANYA SEKEDAR BELAJAR

BUKAN ORANG BAIK, TAPI INGIN MENJADI ORANG YANG LEBIH BAIK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Terjemah Al-Qur'an dengan Menggunakan Metode PPTQ Safinda

25 Oktober 2021   22:12 Diperbarui: 25 Oktober 2021   22:22 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Qur'an merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur. Al-Qur'an merupakan kitab yang keempat sekaligus merupakan kitab yang terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT. Al-Qur'an turun sebagai kitab terakhir yang menyempurnakan kitab-kitab yang terdahulu. Adapun kitab-kitab yang terdahulu yakni diantaranya adalah kitab Taurat, kitab Injil, dan kitab Zabur. Seluruh isi ketiga kitab tersebut tercantum di dalam kitab suci Al-Qur'an.

Dalam menerjemahkan Al-Qur'an tidak sembarang orang dapat menerjemahkan Al-Qur'an. Terdapat persyaratan-persyatan yang harus dipenuhi untuk seseorang yang hendak menerjemahkan Al-Qur'an, seperti halnya seseorang yang hendak menerjemahkan Al-Qur'an itu wajib memiliki Ilmu Nahwu, Ilmu Sharaf, Ilmu Balaghah, Ilmu Tafsir, dan lain sebagainya. Selain orang yang hendak menerjemahkan Al-Qur'an harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang tertera, orang yang hendak menerjemahkan Al-Qur'an pun juga harus bisa memahami gramatikal Arab yang ada pada Al-Qur'an.

Dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menerjemahkan Al-Qur'an, muncullah sebuah metode yang dirintis oleh Yayasan Safinatul Huda sebagai terobosan atau jalan pintas untuk menerjemahkan Al-Qur'an. Metode ini dapat diaplikasikan kepada anak usia dini, hal ini merupakan sebuah keuntungan yang besar karena dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dimulai sejak usia dini. Hal ini juga dapat membawa dampak menciptakan generasi-generasi Qur'ani sejak usia dini. Hal ini pun juga merupakan kelebihan dari metode PPTQ Safinda.

Sedangkan kekurangan dari metode PPTQ Safinda adalah pada aspek menghafal lafadz beserta artinya terutama bagi peserta didik yang berusia dewasa atau orang tua, walaupun didalam metode ini disediakan kamus lafadz Al-qur'an, karena metode ini di awal proses pembelajarnnya lebih menekankan kepada aspek menghafal dengan bantuanmdia pembelajaran berupa materi juz pertama yang berisikan surat Al-Fatihah dan surat Al-Baqarah.

Adapun tahapan-tahapan dalam memberikan materi pelajaran terjemah Al-Qur'an dengan menggunakan metode PPTQ Safinda adalah sebagai berikut:

  • Guru membacakan contoh kosa kata yang sedang dipelajari
  • Peserta didik mengikuti bacaan tersebut
  • Guru dan peserta didik membaca kosa kata tadi bersama-sama
  • Setiap peserta didik diminta untuk menerjemahkan kosa kata
  • Setiap peserta didik diminta untuk membaca satu ayat lalu menerjemahkan secara lafdziyah dan menyampaikan kaidah bahasanya
  • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang belum dipahami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun