Mohon tunggu...
Abdullah MuhammadHammam
Abdullah MuhammadHammam Mohon Tunggu... Lainnya - Ngopi

Ora Ngopi Ora Ni'mat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

17 November 2021   12:20 Diperbarui: 17 November 2021   12:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu telah berlalu semakin menjemu. 

Kau seperti senja.  

Melambaikan keindahan jingga memberi sebuah harapan. 

Detik terus berputar tanpa berpusar. 

Aku yang hina ini entah mengapa selalu terbayang kata katamu? 

Kamu yang selalu aku bayangkan bagaikan kopi 

Yang membuatku candu akan kepahitan dan kemanisan hidup ini. 

Entah ini nyata untuk sementara apakah selamanya? 

Ataukah ini hanya persimpangan pikiran atau pelarian yang tak kasat masa ataupun juga kerinduan tanpa percintaan. 

Namun semua ini rasanya realita. 

Hanya aku sendiri yang tidak mengerti semua ini akan menjadi apa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun