Waktu telah berlalu semakin menjemu.Â
Kau seperti senja. Â
Melambaikan keindahan jingga memberi sebuah harapan.Â
Detik terus berputar tanpa berpusar.Â
Aku yang hina ini entah mengapa selalu terbayang kata katamu?Â
Kamu yang selalu aku bayangkan bagaikan kopiÂ
Yang membuatku candu akan kepahitan dan kemanisan hidup ini.Â
Entah ini nyata untuk sementara apakah selamanya?Â
Ataukah ini hanya persimpangan pikiran atau pelarian yang tak kasat masa ataupun juga kerinduan tanpa percintaan.Â
Namun semua ini rasanya realita.Â
Hanya aku sendiri yang tidak mengerti semua ini akan menjadi apa?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!