Mohon tunggu...
Abdullah
Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan mahasiswa semester akhir universitas Al-Azhar Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Pantun-pantun dalam Manuskrip Tuan Simi dari Singapura

21 Juli 2023   13:51 Diperbarui: 21 Juli 2023   13:53 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manuskrip  di kenal sebagai tulisan tangan oleh para leluhur yang sudah berumur kurang lebih 50 tahun. Manuskrip biasanya di cari oleh para masyarakat karena isinya merupakan ilmu-ilmu baru yang bisa mereka dapatkan. Akan tetapi, ada salah satu dari jutaan manuskrip yang berisikan kumpulan pantun. Manuskrip ini merupakan karangan salah satu leluhur dari negara Singapura yaitu yang bernama Tuan Simi. Manuskrip ini dapat di lihat oleh masyarakat secara digital melalui  website gallica yaitu (https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b531704613/f7.item.r=Malayo%20-%20polyn%C3%A9sien)  yang merupakan website kumpulan manuskrip-manuskrip.

Manuskrip kumpulan pantun ini berisikan banyak judul yang berbeda-beda. Manuskrip ini diawali dengan judul "Syair dagang berjual beli dikarang oleh tuan simi di negeri Singapura". Manuskrip ini terdiri dari dua kolam, yang masing-masing kolam terdiri dari 21 baris atau 22 baris dan terdiri dari 130 halaman. Manuskrip ini diterbitkan di gallica pada tanggal 23 september 2018 dengan judul "Malayo-polynsien 86". Sumber manuskrip ini dari Perpustakaan Nasional Perancis  Departemen Naskah.

Adapun Manuskrip ini menggunakan kertas eropa, yang ditulis menggunakan tinta hitam, akan tetapi sekarang sudah pudar yang menjadi warna kecoklatan, dan ditulis rapih dengan tulisan yang tipis. Manuskrip ini tidak ada cacat, dan masih sangat bagus, bahkan masih mempunyai cover yang rapih. Dan adapun dalah satu pantun yang ada pada manuskrip ini yaitu sebagai berikut :

https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b531704613/f7.item.r=Malayo%20-%20polyn%C3%A9sienGambar diatas merupakan salah satu judul pantun dari manuskrip ini yang berjudul "ini pantun beraikat". pada halaman tersebut terdiri dari 22 baris. Dan maka itulah salah satu gambaran pantunyang ada pada manuskrip ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun