Pronojiwo - Pada Selasa, 25 Oktober 2022
"Awali kebersamaan dengan memanen sawi bersama mahasiswa KKN desa pronojiwo"
Siang hari kami berkeliling menggunakan sepeda untuk menelusuri dusun mulyoarjo. Sambil menikmati suasana ditengah perjalanan kami lupa dengan arah yang dituju kemudian kami berhenti untuk menanyakan arah ke RT.20 RW.07 kebetulan ada ibu-ibu yang sedang memanen sayuran. Lalu kami bertanya kepada ibu yang ada dikebun. Ada salah satu ibu yang menjawab arah tujuan kami. Dengan melihat suasana dikebun dan melihat sayuran yang sangat segar-segar. Kami tertarik dengan membantu memanen sayuran sawi. Disitu kita sambil ngobrol dengan ibu nur pemilik kebun sayuran. Ibu nur berasal dari desa sumber urip dan menyewa kebun di dusun mulyoarjo. Dikebun ini ditanami dengan berbagai macam sayuran seperti cabe, sawi dan mentimun.
Dalam menanam sawi ini mendapat keuntungan atau bisa dibilang modal awal telah kembali karena harga bibit satu botol seharga Rp. 100.000 dan hanya butuh dua botol saja. Sayur sawi ini biasanya dipanen setiap 40 hari sekali dan sekali panen bisa mencapai 7 juta rupiah. Harga per ikat sawinya dibandrol dengan harga Rp. 1000. Sayur sawi ini biasanya dijual ditukang penjual sayur bahkan ke penjual mie ayam.
Begitu kisah ibu nur sang pengusaha sayur diladangnya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI