Mohon tunggu...
Abdullah
Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Pribadi tentang Kenakalan Remaja dan Bullying

9 Oktober 2023   10:17 Diperbarui: 9 Oktober 2023   11:13 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenakalan remaja ataupun sering disebut juga sebagai juvenile delinquency ini adalah perbuatan anak remaja yang sudah berumur belasan tahun dalam berlawanan dengan ketertiban umum yakni nilai dan norma yang diakui masyarakat. Hal ini terjadi disebabkan oleh pengabaian sosial akibatnya, mereka mengembangkan perilaku menyimpang yang bisa menimbulkan bahaya atau merugikan pihak lain. Menurut Soetodjo, (2008:12) dalam proses penyimpangan kejadiannya adalah proses alami yang setiap manusia pernah mengalami fase perkembangan ketika menjelang kedewasaannya. Kenakalan remaja ini lebih banyak dipicu oleh sifat kepribadian jiwa remaja yang masih labil dan sedang mencari jati diri. Adapun beberapa bentuk kenakalan remaja yang perlu kita ketahui yaitu :

- Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik seperti perkelahian, perampokan dan pembunuhan.

- Kenakalan remaja yang menimbulkan korban materi seperti perusakan, pencurian dan pemerasan.

- Kenakalan remaja sebagai status pelajar dan seorang anak yaitu membolos, mengingkari perintah orang tua.

- Kenakalan remaja dalam penyalahgunaan narkoba. 

- Kenakalan remaja non-kriminal, misalnya tertarik pada kesenangan yang sifatnya menyendiri, melamun dan mudah tersinggung.

Di Indonesia, remaja merupakan aset suatu bangsa negara. Namun saat ini kejahatan anak remaja makin hari makin menujukan kenaikan jumlah dalam kualitas kejahatan dan peningkatan kebengisannya yang sering dilakukan dalam aksi-aksi kelompok. Gejala ini sangat mengkhawatirkan karena terus menerus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi, industrialisasi dan urbanisasi. Fenomena kenakalan remaja ini menujukan hal yang lebih distruktif dan meresahkan kehidupan masyarakat baik dalam lingkup kecil maupun luas. Faktor penyebab berlakunya kenakalan remaja dan bullying ini adalah disebabkan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak lepas dari berbagai pengaruh bawaan yang berkaitan dan diturunkan secara genetik oleh orang tua serta pengaruh lingkungan sekeliling teman bermain, teman sekolah maupun masyarakat umum. 

Kenakalan di setiap wilayah cenderung berbeda-beda. Seperti yang terjadi di Desa Wonerojo, kebanyakan remaja mulai melakukan kenakalan remaja dengan perilaku menyimpang. Hal ini terjadi karena pola hidup yang dilakukan di desa tersebut yaitu pola asuh bebas oleh golongan orang tua. 

Kontrol sosial yang ada didalam suatu keluarga sangat dibutuhkan agar anak bisa terus berperilaku sesuai dengan aturan yang sudah ada didalam suatu masyarakat. Kenakalan remaja ini bukan sahaja berlaku di Desa Wonorejo, bahkan bisa seperti dilihat di kota saya sendiri di Ogan Ilir yaitu banyak terjadi kejadian yang melibatkan kenakalan remaja seperti kasus pada tanggal 13 april 2021 yang dilakukan oleh seorang remaja yang berumur 17 tahun. Kejadian ini berlaku karena korban memalak dan meminta uang untuk membeli rokok kepada pelaku sehinggakan pelaku mulai menusuk di bagian dada kerana marah diganggu ketika sedang makan di warung.

Dengan itu, melalui kasus tersebut, pendapat yang boleh saya peroleh adalah kenakalan remaja ini bukan saja terjadi disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan yang kurang daripada keluarga, akan tetapi lingkungan sekeliling juga boleh mempengaruhi wujudnya kenakalan remaja karena disebabkan gangguan emosi dan fikiran mereka. Oleh karena itu, betapa pentingnya pendidikan dari orang tua, sekolah dan teman sebaya yang baik dapat mencegah anak terjebak dalam kenakalan remaja. Mari kita perangi kenakalan remaja di negara Indonesia ini agar tidak merugikan generasi mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun