Mohon tunggu...
Abdul Khafi Syatra
Abdul Khafi Syatra Mohon Tunggu... -

Jurnalis & Fungsionaris MMD INITIATIVE [Lembaga Kajian & Penelitian Democracy and Law Enforcement]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Hilaf", Ada dan Nyata

11 Februari 2017   23:48 Diperbarui: 12 Februari 2017   01:06 2626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Soal "Hilaf", itu ada dan nyata. Inilah refleksi "kehilafan" yang dimaterialkan:

 1. Manusia "hilaf" itu memang ada. "Hilaf" satu kali dimaafkan. Dua kali dimaafkan. Tiga kali berarti ia punya janji untuk berbuat salah. #intropeksi

 2. Kesalahan itu manusiawi. Yang membuat adalah manusia. Bukan hewan, atau makhluk lain selain keduanya. Tapi sungguh, "hilaf" itu nyata adanya. #intropeksi

 3. Bukan hanya "hilaf" pada sesama manusia. Kebiasaan yang paling familiar "hilaf" pada yang Maha Kuasa. #intropeksi

 4. Lari dari "hilaf" tidak mungkin. Tapi sungguh ada yang lebih tidak manusiawi, yaitu mematerialkan "kehilafan" manusia lain untuk kepentingannya sendiri. #intropeksi

 5. Tapi itulah hidup, rekayaNya sulit ditebak dan sulit ditangkal oleh akal sehat. Karena sesehat-sehatnya akal manusia, tetap 'srigala' bagi yang lain. #intropeksi

 6. Jangankan manusia "hilaf", tidak "hilafpun" masih dicari "kehilafannya" untuk diadili tanpa pengadilan. #intropeksi

 7. Ya. Itu hidup yang sebenarnya. Jangan hanya anggap dunia berputar-putar saja. Iramanya justru kadang memabukkan tanpa tuak. #intropeksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun