Mohon tunggu...
abdul kholil
abdul kholil Mohon Tunggu... -

alamat desa kalimulyo rt 1 rw1 kec jakenan kab. pati jateng

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Digeladak Surau Tua

9 September 2014   04:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DIGELADAK SURAU TUA
Tatkala kencing ku masih bisa menembus
lobang lantai digeladak tua itu
hingga anginpun berebut membuncah ke mana-mana
Saat itu tak ada satupun umpatan
apalagi caci maki diantara khusuknya tadarru'Mu

Juga ketika suara usang itu berulang
desiran irama terompah pak kyai
seolah menambah nikmatnya celoteh
kami anak kecil tanpa kamoflase
senyuman atau tawa sinis
dari para pendusta negeri ini.
Alangkah indah saat itu.

Lalu kemanakah cerita itu akan menemukan judulnya?
Atau diantara teriakan cacing tanah
bahkan undur-undur teman mainan kami?
Maafkan surau tuaku
kemesraan dulu telah terjual
bersama desahan kenikmatan lelaki jalang
atau tukang pukul desa ini
hingga tercabik satir hijau milik kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun