Mohon tunggu...
Abdul Kharis
Abdul Kharis Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Halo, perkenalakan saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Apa yang saya tulis disini semoga memiliki banyak manfaat dan dapat menambah wawasan untuk kita semua.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiket Candi Borobudur Naik: Apakah Termasuk Kebijakan yang Bijak? Mengingat Masih Banyak UMKM di sekitarnya yang Baru Pulih Selepas Pandemi

7 Juni 2022   11:48 Diperbarui: 28 Juni 2022   11:27 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada Minggu kemarin (05/06) Warga Indonesia dibuat kaget dengan berita rencana kenaikan harga tiket masuk candi Borobudur yang awalnya hanya Rp 50.000 menjadi Rp 750.000. Pernyataan ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Tentu saja banyak pihak yang bertanya - Tanya mengapa keputusan tersebut dan apakah hal tersebut tidak mengganggu UMKM yang ada disana ?

Candi Borobudur sendiri diperkirakan telah berdiri sejak Abad ke 7 masehi yang berarti bangunan ini merupakan bangunan yang sarat akan nilai sejarah dan disaat bersamaan juga merupakan bangunan yang rentan dan juga akan mendapatkan banyak ancaman dari berbagai pihak. Kebijakan ini diberlakukan bukan hanya semata – mata untuk mendapatkan profit yang lebih besar, tetapi karena Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang diakui UNESCO yang harus dilestarikan oleh Negara ini dan bukan hanya pemerintah saja, tetapi semua Warga Indonesia juga harus ikut mensukseskannya.

Tetapi perlu diluruskan kembali bahwa harga tiket yang direncanakan untuk berubah adalah harga tiket untuk naik ke atas candi Borobudur bukan tiket masuknya. Harga tiket masuk tetap Rp 50.000 ,sedangkan tiket naiknya berubah menjadi Rp 750.000 (untuk wisatawan lokal) dan 100 USD (untuk wisatawan mancanegara) serta untuk anak yang berusia sekolah menjadi Rp 5.000

Rencana kenaikan harga tiket masuk ini diharapkan dapat menjaga kelestarian dari Candi Borobudur itu sendiri. Selain rencana kenaikan tarif masuk kedepannya juga akan diberlakukan kuota masuk pengunjung ke dalam Borobudur menjadi 1200 orang saja. Selain karena usia yang sudah sangat tua kebijakan ini diberlakukan karena mengingat perubahan iklim yang semakin nyata adanya, yang menyebabkan semakin tidak menentunya cuaca yang nantinya akan berakibat pada pelapukan arca – arca yang ada. Selain karena factor diatas, jika tidak dilakukan pembatasan pengunjung dikhawatirkan akan terjadi vandalisme, membuang sampah sembarangan dan tidak dapat menghargai candi sebagai tempat ibadah umat Buddha seperti yang sudah – sudah.

Karena yang berubah hanya harga tiket naik ke candi saja, maka UMKM di sekitar Borobudur tidak terganggu justru menjadi lebih terpelihara. Karena, sejalan dengan dilaksanakannya program ini Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta agar Tour Guide yang ada semuanya harus merupakan warga local sekitar Borobudur selain itu beliau juga meminta agar semua menggunakan sandal khusus upanat yang diproduksi oleh warga dan UMKM di sekitar tempat tersebut. Sehingga sama saja kebijakan ini juga ikut memberdayakan UMKM sekitar bukan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun