Mengenal Kurikulum Prototipe bagi Sekolah dan Guru
Diakhir 2021 ini para penglola sekolah khususnya guru dihebohkan dengan akan diterapkannya kurikulum baru pada tahun depan (2020), sebenarnya kurikulum ini sudah disiapkan beberapa tahun lalu untuk di implementasikan pada program sekolah penggerak.
hal ini mengenalkan kurikulum prototipe 2022 kepada para kepala sekolah dan guru, beebrapa pertanyaan yang muncul, apa perbedaannya dengan kurikulum 2013, bagaimana konsekuensi dan apa langkah yang harus dilakukan oleh sekolah serta bagaimana persiapan guru dalam mendidik siswa sesuai dengan kurikulum tersebut.
Perbedaan Kurikulum 2013 dan prototipe 2022
Kondisi pandemi dankritik terhadap kurikulum 2012 yang menjadikan munculnya kurikulum ini. Hal ini bisa dilihat salah satunya Mata pelajaran informatika yang awalnya bersifat kurikulum 2013, menjadi wajib di kurikulum yang baru dana kan di terapkan mulai dari SMP, karena kompetensi teknologi merupakan salah satu kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada abad 21 apalagi dimasa pandemi.
Secara singkat kurikulum prototipe 2022 ini memiliki beberapa karakteristik antara lain :
- Pembelajarannya di rancang berbasis projek untuk mengembangkan soft skills dankarakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaa global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk mempelajari yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid ( teach at the right level) dengan konteks dan muatan lokal. (Pemaparan Kemendikbu).
Perbedaan Kurikulum 2022 dan 2013 Â
Ada beberapa perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulkum 2022 (prototipe) antara lain :
1. Â Untuk Level TK.
Pendekatan pebelajaran yang awalnya berbasis tema padakurikulum 2013, berubah menjadi fokus literasi (buku yang digemari ana-anak) pada kurikulum 2013. 2022 (prototipe)
2. Untuki Level SD
Pelajaran IPA dan IPS yang awalnya dipisah pada kurikulum 2013, dirubah dan digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuian Alam dan Sosial) pada kurikulum prototipe, sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA danIPS terpisah di jenjang SMP.