Mohon tunggu...
Muhammad Abdul Karim Arrasyid
Muhammad Abdul Karim Arrasyid Mohon Tunggu... -

Tidak Sempurna

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cahaya Pantulan Bulan dalam Alqur'an

13 Februari 2016   20:02 Diperbarui: 13 Februari 2016   20:54 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Assalamualaikum wr. wb.

Dahulu kala banyak orang yang percaya bahwasanya bulan memancarkan sinarnya sendiri. bukan tanpa alasan, karena memang secara kasat mata cahaya bulan begitu terang dimalam hari. hal itu terbantahkan oleh ilmu pengetahuan modern yang telah memberitahu kita bahwa cahaya bulan adalah cahaya reflektif yang dipantulkannya dari cahaya matahari.

apa yang ditemukan oleh sains modern itu telah disebutkan dalam Alqur'an 1400 tahun yang lalu dalam surah Alfurqan ayat 61 yang berbunyi:

تَبَارَكَ ٱلَّذِى جَعَلَ فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجً۬ا وَجَعَلَ فِيہَا سِرَٲجً۬ا وَقَمَرً۬ا مُّنِيرً۬ا

"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya pelita (matahari) dan bulan yang bercahaya."

dalam ayat ini matahari di gambarkan sebagai Siradj yang berarti pelita. bukan kebetulan karena dalam bahasa arab sinonim dari mataharai (Syams) adalah Pelita (Siradj) yang berarti sesuatu yang memancarkan sinar. Sedangkan bulan (Qamar) dalam ayat tersebut digambarkan sebagai sesuatu yang muneer yang berarti memantulkan cahaya.

tidak seperti bahasa Indonesia, dalam bahasa arab terdapat perbedaan antara sinar (dhiya') dan cahaya (nur). Sinar berarti sesuatu yang dipancarkan, sedangkan cahaya berarti sesuatu yang 'hanya' dipantulkan.  Penggambaran matahari sebagai suatu yang bersinar seperti pelita (memancarkan sinar) dan bulan sebagai suatu yang bercahaya (memantulkan cahaya) disebutkan secara konsisten dalam Alqur'an sebagaimana tertuang dalam surah Yunus ayat 5:

هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلشَّمۡسَ ضِيَآءً۬ وَٱلۡقَمَرَ نُورً۬ا وَقَدَّرَهُ ۥ مَنَازِلَ لِتَعۡلَمُواْ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلۡحِسَابَ‌ۚ

"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)."

dan juga sebagaimana tertuang dalam surat Nuh ayat 16:

وَجَعَلَ ٱلۡقَمَرَ فِيہِنَّ نُورً۬ا وَجَعَلَ ٱلشَّمۡسَ سِرَاجً۬ا

"Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita"

Deskripsi tentang matahari dan bulan dalam Alqur'an tersebut sangatlah sesuai dengan apa yang diberitahukan oleh sains modern kepada kita bahwasannya matahari memancarkan sinarnya sendiri sedangkan bulan hanya memantulkan cahaya. hal ini membuktikan bahwa Alqur'an sudah jauh lebih dulu memberitahu kita akan hal ini dan bahwasanya Alqur'an adalah benar wahyu tuhan untuk seluruh umat hingga akhir zaman karena karena apa yang terkandung didalamnya sejauh ini tidak bertentangan dengan 'fakta' zaman.

"Ialah kitab (Alqur'an) tiada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" Albaqarah: 2

Sumber: THE QUR'AAN AND MODERN SCIENCE (Compatible or Incompatible)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun