Pilkada serentak di sepuluh Kabupaten di Sulawesi Selatan 23 Juni kemarin masing-masing; di kabupaten Gowa, Bulukumba, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, dan Selayar sukses dilakukan. Sampai kini, penghitungan suara masih berlangsung. Hasil-hasil sementara penghitugan suara itu dapat diakses oleh publik.
Beberapa Kabupaten itu yang telah ber-pilkada kemarin kini diwarnai amuk massa kelompok pendukung masing-masing kandidat.
Laporan media massa lokal menyebut di Tana Toraja sejak kemarin teradi bentrok antara massa. Malam tadi, ribuan massa yang menolak hasil Pemilukaa terlibat bentrok dengan massa pendukung Bupati Tana Toraja, J Amping Situru di kawasan bundaran kolam Makale. Akibat peristiwa ini, seorang pekerja bangunan Kampus UKI Tana Toraja tewas terkena anak panah. Korban yang diidentifikasi bernama Palino, 26, tersebut terkena anak panah karena base kamp tempatnya menginap berada di tengah-tengah pertikaian massa. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Fatimah Makale, namun anak panah yang bersarang di dada korban tembus hingga ke punggungnya. Nyawa korban pun tak dapat diselamatakan (Fajar, 25/6/).
Selain itu, dari 19 kecamatan dengan jumlah 401 TPS di Tana Toraja, 14 kecamatan diantaranya surat suaranya hangus dibakar massa (Tribun Timur, 25/6).
Di Kabupaten Gowa juga memanas. Ratusan simpatisan pasangan Andi Maddusila Andi Idjo-Jamaluddin Rustam dan pasangan incumbent Ichsan Yasin Limpo-Razak Badjidu (IYL-BAJI) terlibat saling lempar di depan Kantor KPU Gowa. Ribuan simpatisan pasangan AMAL yakin AMAL menang dalam Pemilukada di Kabupaten Gowa berdasarkan hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh tim pemenangan mereka. Sedangkan pasangan Ichsan Yasin Limpo-Razak Badjidu juga mengklaim menang berdasarkan hasil real count dari Jaringan Survei Indonesia (JSI) dengan perolehan suara di atas 50 persen.
Aparat kepolisian dari Brimob Polda Sulsel langsung diturunkan untuk memisahkan kedua kubu yang berseteru tersebut (Tribun Timur, 25/6).
Di Kabupaten Soppeng pun situasi serupa terjadi. Ratusan warga sore tadi, membakar Kantor Camat Lalabbata hingga rata. Massa juga membakar surat suara yang sementara dihitung oleh petugas PPK (Tribun Timur, 25/6).
Lantas, mengapa tiba-tiba rakyat setinggi itu suhu panas kepalanya? Padahal, beberapa hari sebelum pelaksanaan pilkada di kabupaten-kabupaten itu antusiasme rakyat menyambut pilkada masih terasa. SIAPA YANG MEMBAKAR SEMANGAT WARGA UNTUK MEMBAKAR, MENGAMUK DAN MERUSAK? Semoga semuanya dapat terungkap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H