Mohon tunggu...
Abdul Kareem
Abdul Kareem Mohon Tunggu... Jurnalis - Wiraswasta

Saya adalah pengembara kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ruqyah Jin dalam Tubuh

14 Mei 2024   03:25 Diperbarui: 14 Mei 2024   04:08 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak menyangka tulisan saya yang menerangkan proses pembersihan dari 100.000 jin yang berada di tubuh saya ternyata dilihat banyak orang.

Maka,di artikel ini saya sedikit menambahkan proses pembersihan jin yang berada dalam tubuh saya. Untuk membersihkan jin dalam tubuh saya,saya memutuskan untuk mendatangi peruqyah yang lain,peruqyah ini memiliki praktek ruqyah sekaligus bekam.

Saya datang sekitar jam 19.00,saya menunggu giliran karena pihak peruqyah masih menangani bekam. Setelah pasien bekam selesai,maka tibalah saya untuk diruqyah,saya diminta duduk di kursi sambil menghadap ke arah barat.

Lantas,peruqyah itu melantunkan sejumlah ayat-ayat Al-Qur'an,tak lama kemudian saya seperti kesurupan,sambil peruqyah itu memencet bagian tangan antara jari telunjuk dengan ibu baru,bertambah lama pencetan itu bertambah keras,selama proses itu saya sering merasakan kesakitan bukan karena jin yang akan keluar dalam tubuh saya. Namun,lebih pada karena pencetak yang cukup keras di sela sela jari itu.

Dan setelah proses ruqyah selesai,saya merasakan kesakitan yang luar biasa pada sela-sela jemari yang dipencet itu,dan sayapun kapok untuk diruqyah lagi,padahal peruqyah sejatinya juga profesional dan pernah tayang di tv. Semenjak itu,saya sudah tidak lagi pergi ke peruqyah,dan cukup mendekatkan diri pada ilahi dan memutuskan untuk berdampingan dengan jin. Sebab,jin adlah makhluk Alloh juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun