Tanggal 13 Juli 2023 adalah hari yang penuh makna bagi Mahasiswa-Mahasiswi terbaik IAIN Palangka Raya, karena saat itulah genderang keberangkatan kegiatan KKN tahun 2023 dikumandangkan. Lebih dari 990 peserta siap menyebar ke pelosok Nusantara untuk mengabdikan diri pada masyarakat, nusa, dan bangsa.
Sebagai penyelenggara dan pemegang otoritas kegiatan KKN, LP2M IAIN Palangka Raya menjelaskan bahwa bentuk kegiatan KKN di IAIN Palangka Raya memiliki beberapa variasi, seperti KKN Lokal, KKN Moderasi Beragama, KKN Nusantara, dan KKN Kebangsaan. Dari semuan variasi KKN tersebut semua Mahasiswa memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk mengikutinya, tentu dengan mengikuti aturan dan kriteria yang telah ditetapkan.
Tujuan dari semua bentuk KKN ini tetap sama, yaitu untuk belajar mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapat dan belajar dari masyarakat guna mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sebagai mata kuliah wajib dengan bobot SKS 6, pelaksanaan KKN ini menjadi momen penting bagi mahasiswa dalam bekerja keras dan cerdas, sebab kegiatan ini memerlukan waktu yang Panjang juga biaya yang tidak sedikit, maka mahasiswa dituntut untuk benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam menjalaninya agar nilai kuliah KKN yang didapat tidak mengecewakan
Namun demikian jauh melampaui sekadar mencari nilai, KKN sebenarnya menjadi ajang atau kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadikan kuliah itu bernilai sejati dan memberi manfaat bagi masyarakat, warga dan tentu agama
Contohnya adalah kisah inspiratif tentang mahasiswa yang berhasil mengubah sebuah desa Ponggok yang miskin menjadi desa wisata terkenal di level nasional, Keberhasilan itu diinisiasi oleh kepala desa dan andil para Mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan KKN saat itu.
Melalui kolaborasi kegiatan antara Kepala Desa dan dukungan dari para akademisi, (Mahasiswa KKN) saat itu mereka berhasil menyulap dan mempromosikan desa Ponggok menjadi desa wisata hingga terkenal diseantero Nusantara
Bagi peserta KKN di IAIN Palangka Raya, tentu harus terpantik dan bertekad bagaimana kisah inspiratif itu, menjadi inspirasi kalian dalam menentukan, mengkomunikasikan dan menjalankan program kegiatan KKN.
Panitia juga telah memberikan bekal berupa dua metode pendekatan penting dalam berinteraksi dengan masyarakat, yaitu ABCD (Asset Based Community Development) dan PAR (Participatory Action Research) dimana materi pendekatan ini telah disampaikan dan dijelaskan kepada peserta saat kegiatan pembekalan.
Dengan pendekatan yang tepat, yang disesuaikan dengan karakteristik desa dengan salah satu metode tadi, saya yakin kegiatan KKN yang dilaksanakan akan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat dan manfaat yang sangat berarti.
