Lebaran tahun 2023 atau 1 Sawal 1444 H, adalah momen yang sangat dirindukan bagi setiap Muslim, tidak tua, muda, remaja dan anak-anak semua merindukan datangnya hari kemenangan bagi ummat Islam, terlebih mereka yang benar-benar menjalankan puasa Ramadhan, namun demikian yang menantikan hari lebaran ini cukuplah banyak dengan berbagai motof dan kepentingan misalkan mereka anak-anak
Walau terjadi perbedaan pelaksanaan hari Raya idul fitri 1444 H, atau kabar ancaman penumpahan darah di Medsos bagi salah satu ormas Islam dikarenakan perbedaan metode penentuan 1 syawal, bagi anak-anak tidaklah penting, sebab lebaran bagi mereka adalah momen yang ditunggu-tunggu, terlebih anak-anak yang memiliki saudara seperti: paman, pakdhe dan saudara yang berdiam di luar daerah.
Bagi anak-anak Lebaran itu momen berburu hal-hal menyenangkan, baju, uang dan berbagai hadiah menarik lainnya, setelah mereka puasa di bulan Ramadhan. Makanya kita sering liat anak-anak riang gembira dan penuh semangat menunggu datangnya lebaran.
Di saat itulah kita akan sering mendengar anak-anak ini mengucapkan kata yang tak asing lagi seperti: "ampau Lebaran" atau "Angpao THR" yang dibagi-bagikan oleh orang dewasa buat anak-anak. Nah, dalam menerima uang yang berbeda inilah letak heboh dan semaraknya perangai anak-anak saat membuka ampau yang didapat di hari lebaran, inilah momen yang ditunggu-tunggu oleh mereka
Sebab tiap orang yang mengasih uangnya itu biasanya beda-beda, tergantung kemampuan dan keikhlasannya sendiri. Kalo ada yang masukin uangnya ke dalam amplop yang lucu-lucu gitu, pasti makin bikin anak-anak seneng dan antusias, karena biasanya amplop lucu itu jadi kenangan yang disimpan buat masa depan.
Setelah Lebaran usai, anak-anak akan menghitung duit yang mereka dapet dan dipake buat target keinginanya masing-masing, seperti membeli sepeda, tas, sepatu atau hal-hal lain yang diinginkan tanpa harus meminta kepada orangtuanya, maka momen lebaran banyak digunakan oleh anak-anak untuk berburu THR baik ke keluarganya atau ke beberapa tetangga sekitar rumahnya
Hal sebaliknya adalah apa yang dirasakan orang tua, adalah momen buat bersih-bersih dompet, bahkan sejak awal Ramadhan hingga akhir Ramadhan dan menjelang hari lebaran, Intinya Lebaran selain jadi ajang untuk berkumpul-kumpul dengan keluarga, ngabuburit, saling berbagi kebahagiaan dan keberkahan dengan orang-orang sekitar juga momen dalam menguras uang dalam dompet.
Sehingga di momen lebaran, hal yang paling mencolok adalah perbedaan antara isi dompet orang tua sama isi dompet anak-anak. Buat orang tua, usai lebaran terlihatlah isi dompet mereka yang menjadi tipis dan entah bagaimana bisa habis begitu cepet. Hal yang sama berbanding terbalik bagi anak-anak saat momen lebaran. Sehingga momen Lebaran ini bener-bener jadi momen bersih-bersih dompet buat orangtua dan momen mempertebal dompet bagi anak-anak.
Saat lebaran dompet para anak-anak menjadi tebal, rasanya seperti ada sumber kekayaan yang muncul di situ. Mereka begitu bangga setelah mampu mengkoleksi ampau Lebaran yang didapatkan. Ampau itu seperti "harta karun" buat mereka.
Itulah secercik kejadian dan dinamika di saat momen lebaran. Adanya euforia berlimpahnya ampau berupa uang, baju baru dan pakaian serba baru, serta terkurasnya dompet-dompet para orangtua dalam menghadapi lebaran, mari kita ingatkan diri kita sendiri bahwa Lebaran ini sebenarnya tentang nilai-nilai keagamaan dan kebaikan.