Kijing itu sejenis kerang, namun dia hidup di air tawar, kijing hidup dengan menenggelamkan separuh badannya ke dasaran sungai yang memiliki tekstur tanah liat dan berpasir. Â
Kabupaten Pelaihari yang letak geografisnya banyak gunung, juga terdapat aliran sungai dari gunung terus turun kebawah menuju desa dibawahnya seperti bajuin, kunyit dan mengarah ke kota Pelaihari. Pada sungai-sungai asli seperi inilah hidup hewan bernama kijing
Kijing ini tumbuh dan berkembang sangat masif di dasaran sungai yang masih asli dan belum rusak, serta bertekstur tanah liat dan berpasir, kijing hidup dengan memakan sari makanan yang terkandung dalam air.
CARA MENCARI KIJING
Karakter kijing yang mengendap di dasar sungai berpasir maupun berlumpur ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pemburu kijing untuk mendapatkannya terlebih jika kijing berada di pusaran aliran sungai yang dalam
Maka Seorang pemburu kijing harus menenggelamkan badan agar tangan sampai ke dasaran tanah, meraba-raba untuk  mendapatkan sosok kijing, jika kijing berada di sungai yang dalam atau danau terpaksa harus menggunakan kaki untuk merabanya, jika yakin yang tersentuh adalah kijing, pemburu tinggal menyelam untuk memetik kijing tersebut
Kijing memiliki kulit bewarna kuning, ada juga bagian yang berwarna biru kehitam-hitaman. Testur kulitnya sangat keras mirip marmer namun tidak berbulu. Jika baru dianggkat dari permukaan tanah dan dibuka, kelihatan bagian dalamnya yang berwarna putih dan menyemprotkan air.
MEMASAK DAN MENGENANG MASA SD BERSAMA KIJING
Saat libur akhir pekan dibulan agustus tadi, saya berkesempatan mencari kijing dan mengulang masa-masa jaman Sekolah Dasar, saat itu saya sering berburu kijing untuk kebutuhan protein keluarga, sebab tahun 1990-an perekonomian kami masih susah
Jaman itu ditempat kami, masih jarang ada makan makanan yang banyak mengandung protein seperti daging sapi, ayam kalaupun ada biasanya yang dikonsumsi adalah telur atau daging ayam, saat ada hajatan seperti yasinan, arisan atau ada momen tertentu
Mencari menu lauk berupa hewan air berupa kijing, bagi kami sangtlah mengasikkan pertama selain mendapat lauk yang berprotein, saya yang suka berkelana, bermain di sungai dan "membelah" hutan belantara, merasa seperti sedang liburan dan bertamasya.
Hutan bagi kami adalah sarana hiburan, pemandangan, dan puluhan hal menarik dan unik lainnya bisa diketemukan, sehingga proses berburu kijing bagi saya seperti sedang bertamasya
Kijing ini kulitnya keras mirip seperti kerang-kerang di laut, bedanya dia hidup dan tumbuh di air tawar, memasaknyapun perlu ketelitian dan kesabaran dengan beberapa tahapan yang harus dilalui
>> Pertama penyiangan
merendam kijing beberapa malam, adalah trik memudahkan membuang kotoran yang ada di badan kijing, kijing dengan direndam beberapa malam akan mengeluarkan kotorannya berupa tanah, atau (maaf) tainya sehingga kita tak perlu lagi menyiangi badan kijing
>>Kedua Pengolahan
Rebuslah kijing dengan api sedang hingga cakang dari kijing terbuka (menganga) setelahnya tiriskan dan ambilah daging kijing  dengan hati-hati. Tekstur daging dari kijing ini lumayan alot, jika ditemukan kijing yang besar sebaiknya diiris dibagi menjadi beberapa bagian untuk memudahkan memakan seusai dimasak
>>Ketiga Proses Masak
Kijing setelah direbus dan diambil dagingnya dari cangkangnya yang keras tiba saatnya di proses masak
Memasak kijing tentu harus disesuaikan dengan teksturnya. Kijing adalah jenis daging yang memiliki kandungan protein tinggi, maka saran saya masaklah kijing dengan cara di tumis atau masak merah agar rasa dan kandungan proteinya tetap terjaga
Menu itulah yang biasanya dilakukan oleh emak saya saat mengolah daging dari kijing, dengan dimasak tumis atau merah, dagingnya yang kecil dan alot ini menjadi mudah untuk dimakan bareng nasi putih yang hangat.
Dengan bumbu seadanya (bumbu dasar) akhirnya kijing diproses untuk dijadikan menu lauk makan siang bersama keluarga sebelum saya dan istri kembali ke kota Palangka Raya
>>Penyajian
Seusai masak menu lauk kijing kami berkumpul di dapur belakang rumah dan menunggu emak menyelesaikan penyajian menu masak tumis daging kijing.
Terlihat sederhana memang dalam proses pengolahannya dan cara penyajiannya, namun hal ini telah mewakili rasa kangen dan memori saya pada 40 tahun yang lalu dimama dagimg kijing adalah menu terbaik dalam memenuhi kebutuhan protein pada keluarga besar kami.
Dan hari ini setelah kurang lebih 40 berlalu, kami (saya, istri, emak, adek dan 2 keponakan, bersantap siang bersama di rumah baru dengan menu penuh memory yaitu daging kijing.
PESAN MORAL
"Bahagia itu kita yang membuat, untuk bahagia tak perlu harus memiliki atau mendapatkan poin-poin tertentu (standar tinggi), cukup mensyukuri dan menurunkan standar dari kebahagiaan itu maka kita akan orang-orang yang berbahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H