Mohon tunggu...
Jay Alvarahi
Jay Alvarahi Mohon Tunggu... -

seringkali manusia mengejar sesuatu yang dibenci Allah, dan membenci apa yang disukai Allah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo, Tes Iman Kita

5 Januari 2015   14:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:47 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANDA MUKMIN ATAU BIANG YAHUDI?

Inilah saatnya membuktikan klaim anda, silakan Tes keimanan anda dengan kisah spektakuler tentang proses kelahiran nabi Muhammad SAW. Ironis memang, jika kisah ini ditulis oleh al Bukhari atau Muslim, pasti anda langsung percaya tanpa berfikir panjang! Subahanllah... betapa anda layak mendapat gelar AS-SHIDDIQ, karena selalu mempercayai dan membenarkan segala apa pun perkataan Bukhari-Muslim, seperti Abu Bakar shiddiq yang selalu mempercayai dan membenarkan segala apa pun perkataan Muhammad SAW.

Betapa hebatnya Bukhari Muslim, sehingga tingkat akseptabelitasnya di mata anda melebihi sang Nabi Muhammad SAW. Jika anda mendengar cerita, bahwa sang Nabi bersabda atau melakukan sesuatu hal ini dan itu..., maka anda pasti buru-buru mempertanyakan siapa perawi (wartawan) hadisnya? Bukhari, Muslim atau bukan? Jika memang Bukhari atau Muslim, maka anda pastiyakin bahwa itu shahih atau benar. Subhanallah... begitu hebatnya mereka berdua sehingga layak dikultuskan melebihi Muhamad. Sehingga apa pun kata Bukhari dan Muslim dianggap shahih (benar), sedangkan apa kata Nabi Muhammad, harus MENUNGGU STEMPEL Bukhari dan Muslim!!!

Dalam konteks ini, rupa-rupanya anda lebih jahat dan keji daripada Yahudi yang ingin mengahancurkan Islam atau lebih mirip dengan orang Munafiq yang berkedok ingin memurnikan ajaran Muhammad, tetapi lebih mmepercayai Bukhari Muslim daripada Muhammad!?

Ujian Iman Pertama:

Kisah seputar maulid Nabi, tentang masa-masa kehamilan ibundanya, Aminah yang sensasional, yang konon tidak pernah merasakan rasa sakit sedikit pun, mual atau pusing tidak pernah mendatanginya sebagaimana layaknya ibu-ibu yang mengandung. Selanjutnya simaklah kisahnya berikut:

1.Pada bulan pertama kehamilan Aminah, dia bermimpi didatangi nabi Adam dan memberi tahunya, bahwa dirinya mengandung bayi yang paling agung di muka bumi

2.Bulan kedua, bermimpi ditemui nabi Idris dan memberitahunya, bahwa anaknya kelak akan menjadi orang yang berwibawa dan agung akhlaknya

3.Pada bulan ketiga bermimpi ditemui nabi Nuh yang memberitahunya, bahwa anak yang kamu kandung adalah orang yang akan selalu ditolong oleh Allah dan diberi kemenangan

4.Pada bulan keeempat bermimpi ditemui nabi Ibrahim yang memberitahunya tentang kemulian dan posisinya yang sangat agung.

5.Bulan kelima bemimpi ditemui nabi Ismail ysng memberitahu bahwa anaknya kelak akan menjadi orang yang sangat berwibawa dan sangat dihormati

6.Pada bulan keenam bermimpi ditemui oleh nabi Musa yang memberitahunya tentang derajat dan pangkat anak yang dikandungnya.

7.Pada bulan ketuju dtemui oleh nabi Daud yang berkata bahwa dirinya sedang mengandung orang yang mempunyai kedudukan sangat tinggi dan terpuji, mempunyai telaga di sorga yang dibutuhkan seluruh makhluk di pdang mahsyar, mempunyai panji-panji kebesaran penakluk, dan memiliki kemuliaan budi agung dan dermawan.

8.Pada bulankedelapan bermimpi ditemui nabi Sulaiman yang memberitahukan bahwa dirinya sedang mengandung nabi akhir zaman.

9.Dan pada bulan kesembilan bermimpi ditemui nabi Isa yang meberitahunya bahwa dirinya ditakdirkan melahirkan seorang nabi pembawa agama yang benar, yang memilii lisan yang fasih.

Pada akhir pertemuannya di dalam mimpi itu, kesembilan nabi itu berkata: wahai Aminah, jika kelak kamu melahirkan anakmu, yang memancarkan cahaya keberkahan dan kebahagiaan,berilah nama MUHAMMAD!

Ujian Iman Kedua:

Saat menjelang kelahian bayinya, Aminah sidikit galau, teringat mendiang suaminya dan merindukan kehadirannya sebagaimana lazimnya istri yang ingin ditunggui oleh suaminya pada saat melahirkan,dia mencurahkansegala keluh-kesahnya kepada Allah, hingga Allah mengirimkan Dewi Asiyah dan Dewi Maryamserta para bidadari surga yang membesarkan hatinya, hingga Aminah tidak lagi merasakan kegalauan.

Sesaat setelah bayinya lahir, maka datanglah nabi Adam memberikan ucapan selamat kepada Aminah, demikian juga nabi Nuh datang menyapanya, nabi Ibrahim pun menyalaminya dan menyemangatinya atas anugerah ini, demikian juga nabi Musa pun datang meberikan ucapan selamat danmenghormatinya....

Setelah melalu tes tersebut, Bagaimana siap anda? Anda percaya (mukmin) atau inkar (kufur)? Terserah saja. Seandainya saja kisah itu diceritakan oleh Bukhari atau Muslim, pasti anda akan langsung percaya bukat-bulat tanpa mempertanyakan lagi silisilah atau sanad hadisnya....

Sedikit bercermin dengan orang yahudi, rasa-rasanya mereka tidak pernah ribut dan usil tentang kisah-kisah tentang keagungan dan kehebatan nabi Musa, bahkan mereka sangat bangga dengan kisah-kisah fantastis tengan Musa. Demikian juga dengan pengikut Budha, mereka tidak pernah ribut dan usil tentang kisah-kisah tentang keagungan dan kehebatan Sang Budha gautama, mereka mengimaninya dan menjadikannya bagai ‘mitos’ dan sebagi sesuatu yang sakral demi keagungan sang tokoh, tetapi bagaimanakah dengan umat islam? justru selalu usil dan ribut mempersoalkan kesashihan sebuah cerita yang berkaitan dengan rasulullah SAW. jika sang Perawi bukan Bukhari danMuslim, pasti anda meragukannya, menolaknya atau bahkan memvonis hadis palsu, walau sebenarnya anda tidak punya kapasitas untuk itu. Anda bilang hadis ini shahih, dha’if atau palsu, hanya karena taqlid, bukan? Apakah anda yakin, bahwa dasar penetapan hadis shahih ala Bukhari dan Muslim itu ada dalilnya dalam al Qur’an? Sejak kapan Qur’an mengajari anda wajib sukdzon pada kisah-kisah Muhammad? Sejak kapan Qur’an mewajibkan anda meyakini, bahwa Bukhari dan Muslim adalah paling shahih?

Jawabannya yang pasti benar adalah nanti di padang makhsyar, anda akan tergolong orang mukmin atauaah biang Yahudi ataukah biang Munafiq, nau’udzubillah min dzalik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun