Koperasi yang bergerak di bidang UMKM dapat membantu UMKM untuk mengembangkan usahanya. Misalnya, Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasaran.Â
Koperasi yang bergerak di bidang lingkungan dapat membantu menjaga lingkungan. Misalnya, Koperasi Eco-Nusa di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mengelola sampah plastik menjadi produk-produk bernilai ekonomi.
Koperasi sebagai solusi untuk membangun masyarakat yang inklusif
Koperasi memiliki potensi untuk membangun masyarakat yang inklusif. Koperasi dapat memberikan kesempatan bagi semua orang, termasuk anak muda, untuk berpartisipasi dalam perekonomian dan berkontribusi untuk masyarakat.
Koperasi yang inklusif adalah koperasi yang:
- Terbuka bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau gender.
- Memberikan kesempatan yang sama bagi semua anggota untuk berpartisipasi dalam kegiatan koperasi.
- Menerapkan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam pengelolaannya.
Koperasi yang inklusif dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti:
- Menurunkan tingkat kemiskinan dan ketimpangan.
- Meningkatkan kesempatan kerja.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Koperasi dapat menjadi wadah yang berharga bagi anak muda untuk mengekspresikan diri dan berkontribusi untuk masyarakat. Dengan bergabung dengan koperasi, anak muda dapat mengembangkan potensinya, meningkatkan kesejahteraan diri dan masyarakat, serta membangun masyarakat yang inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H