Mohon tunggu...
Abdul Holik
Abdul Holik Mohon Tunggu... Dosen - Catatan pribadi

Peminat masalah sosial, politik, agama dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rugby di Indonesia, Antara Warisan Kolonial dan Potensi Masa Depan

31 Juli 2024   08:51 Diperbarui: 31 Juli 2024   09:17 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ketika berbicara tentang olahraga di Indonesia, pikiran kita langsung tertuju pada sepak bola, bulu tangkis, atau bola voli. Namun, ada satu cabang olahraga yang meski kurang populer, memiliki sejarah panjang dan potensi menarik untuk dikembangkan: rugby.

Rugby masuk ke Indonesia melalui pintu kolonialisme. Diperkenalkan oleh orang-orang Eropa, terutama Inggris dan Belanda, olahraga ini awalnya hanya dimainkan di lingkungan ekspatriat. Berbeda dengan sepak bola yang dengan cepat diadopsi masyarakat pribumi, rugby tetap menjadi "olahraga orang asing" selama bertahun-tahun.

Warisan kolonial ini membawa dampak ganda. Di satu sisi, rugby dipandang sebagai olahraga elit, menciptakan jarak dengan masyarakat umum. Di sisi lain, citra ini juga membuatnya unik dan eksklusif, menarik bagi kalangan tertentu yang mencari identitas berbeda.

Nilai-nilai yang melekat pada rugby sebenarnya tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Kerjasama tim dan sportivitas yang menjadi inti dari permainan ini sejalan dengan semangat gotong royong yang telah lama tertanam dalam budaya kita. Namun, nature permainannya yang penuh kontak fisik terkadang bertentangan dengan preferensi sebagian masyarakat Indonesia yang lebih menyukai olahraga "halus" seperti bulu tangkis.

Dari segi prestasi, harus diakui bahwa Indonesia masih tertinggal jauh. Tim nasional rugby kita masih berjuang di peringkat bawah klasifikasi dunia. Namun, bukankah ini justru sebuah peluang? Dengan populasi besar dan bakat olahraga yang melimpah, Indonesia sebenarnya memiliki modal besar untuk menjadi kekuatan baru dalam rugby Asia, bahkan dunia.

Pengembangan rugby di Indonesia memang menghadapi banyak tantangan. Infrastruktur terbatas, pendanaan minim, dan kurangnya eksposur media menjadi hambatan utama. Namun, upaya Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) untuk mempromosikan olahraga ini, terutama varian Rugby 7s yang lebih mudah dimainkan, patut diapresiasi.

Kita perlu melihat rugby bukan hanya sebagai warisan kolonial, tetapi sebagai peluang untuk diversifikasi prestasi olahraga Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, sponsor, dan masyarakat, bukan tidak mungkin suatu hari nanti Indonesia akan dikenal sebagai salah satu negara rugby terkuat di Asia.

Rugby Jawa Barat

Berbicara tentang rugby di Indonesia, kita tidak bisa mengabaikan perkembangan yang terjadi di tingkat provinsi. Jawa Barat, sebagai salah satu provinsi dengan populasi terbesar dan basis atlet yang kuat, muncul sebagai barometer perkembangan rugby di tanah air.

Di Jawa Barat, selain Bogor dimana banya ekspatriat bermain rugby kita tidak bisa mengabaikan peran penting kota Bandung dalam perkembangan olahraga ini. Sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan di Jawa Barat, Bandung telah menjadi pionir dalam pengembangan rugby di provinsi ini. Yang menarik, rugby telah lebih dulu berkembang di kalangan mahasiswa, terutama di Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Keberadaan komunitas rugby yang kuat di Bandung, dengan ITB sebagai pioner yang kemudian diikuti oleh Universitas lain semisal Telkom, UPI, sehingga menjadi fondasi penting bagi prestasi tim rugby Jawa Barat dan menjadi model bagaimana olahraga ini dapat dikembangkan di lingkungan kampus di seluruh indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun