BAKAL CALON BUPATI SINTANG HARUS MENGERTI PERSOALAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT SINTANG
Â
Aroma politik mulai terasa di Kabupaten Sintang menjelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang akan di gelar November 2024 mendatang. Hawa mulai dirasakan, baik elit lokal maupun politisi yang berada di Kabupaten Sintang mulai muncul dan mempersiapkan diri. Bahkan tokoh-tokoh besar yang notabenenya sudah bergelut di tingkat provensi kembali pulang untuk mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Sintang, dengan tujuan mulia untuk mengabdi di tanah kelahirannya.
Mendekati tahap awal pemilihan Bupati Sintang, elit lokal maupun tokoh politisi mulai mencari kendaraan yang akan ditumpang dalam kontestasi pilkada 2024, tidak lain dan tidak bukan adalah mencari simpati parpol dengan harapan memberikan rekomendasi dan mengusung sebagai calon Bupati dan wakil Bupati Sintang.
Tidak hanya elit lokal dan politisi, tetapi dari berbagai latar belakang tokoh juga siap mengabdi demi keberlangsungan estafet kepemimpinan di Kabupaten Sintang. Dari kaum borjuis hingga kaum proletar. Kendati demikian calon Bupati Sintang tidak hanya matang dalam finansial dan loyalitas, tetapi juga harus mengerti persoalan dan kebutuhan masyarat Sintang.
Pesta demokrasi yang hadir 5 tahun sekali dalam pilkada di Kabupaten Sintang mulai menjadi pembicaraan, baik dari elit lokal, politisi hingga tokoh masyarakat. Pesta yang dirayakan tidak hanya menggugurkan kewajiban demokrasi saja akan tetapi pemilihan bupati dan wakil bupati merupakan momentum untuk melakukan transformasi dan regenerasi kepemimpinan daerah. Bakal calon bupati Sintang menjadi leader utama dalam proses membangun kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Sintang.
Sintang yang dengan luas wilayah 21.638,00 km² dengan jumlah berpenduduk sebanyak 421.306 jiwa, dengan berbagai latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan etnis di Kabupaten Sintang. Sintang yang memiliki 14 kecamatan, 16 kelurahan, dan 361 desa, juga sebagian besar adalah daerah perbukitan dan dataran rendah. Dengan klasifikasi wilayah tentu menjadi persoalan serius dalam keadilan dan kesejahteraan, baik dalam infrastruktur maupun suprastruktur. Penulis menilai sangat penting bagi bakal calon bupati Sintang membawa gagasan dan mengerti persoalan serta kebutuhan masyarakat Sintang.
Bakal calon bupati Sintang tahun 2024 mendatang, harus mampu membawa gagasan serta mengetahui persoalan dan kebutuhan masyarakat. Setiap wilayah yang memerlukan kebutuhan yang beragam dan berbeda. Ini menjadi tantangan utama bagi calon Bupati Sintang dan harus bisa menjawab tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat, terutama persoalan kemiskinan, pengangguran, tingkat kesejahteraan, pembangunan manusia, kualitas pendidikan, sarana dan prasarana yang memadai, infrastruktur dan masih banyak persoalan yang dihadapi. Ini sudah menjadi keharusan dan hal yang utama bagi calon bupati Sintang untuk bisa membawa Sintang ke arah yang lebih baik dan sejahtera.
 Diharapkan bahwa momentum pemilihan bupati dan wakil bupati tidak hanya dianggap sebagai acara mengundang politikus elit setempat, melainkan juga sebagai kesempatan bagi masyarakat sebagai konstituen utama dalam merasakan perkembangan dan kemajuan untuk Sintang yang lebih baik.
PEMIMPIN YANG BAIK ADALAH CERMINAN PEMILIHAN YANG BAIK.