Mungkin saya adalah salah satu orang yang menentang arus GEN Z, salah satunya adalah cara bergaul seorang guru GEN Z. Saat ini kita sering menjumpai bahwa guru muda atau yang sering disebut guru Gen Z terlalu akrab dengan murid, memang ini bukan lah yang buruk namun memiliki dampak yang buruk untuk kedepannya. Bisakah anda pikirkan apa yang akan terjadi? Ya benar, guru guru ini berkemungkinan akan mudah untuk tidak dihargai oleh muridnya sendiri. Ini bukan karena muridnya tidak memiliki adab, namun faktor kedekatan atau keakraban tadilah yang membuat guru sering tidak dihargai oleh muridnya sendiri. Kedekatan ini seharusnya tidak terlalu intens dan menurut saya ini adalah hal perlu diperhatikan oleh guru yang tergolong Gen Z.Â
bukannya apa apa, namun akhlak dan prilaku murid zaman sekarang ini sudah tergolong krisis adab,,, ditambah lagi dengan trend guru Gen Z ini. Sehingga terciptalah lingkungan yang tidak membatasi pembahasan antara pendidik dan peserta didik ( jika kita ibaratkan, ini seperti pembahasan sebuah tongkrongan caffe yang tidak memiliki batasan pembahasan, apalagi pembahasan yang berbau 21+) Pergaulan inilah yang terjadi antara Guru Gen Z dengan murid zaman sekarang ini, kebanyakan guru Gen Z saat ini tidak memperhatikan asas mendidik, mereka hanya tau cara mengajar yang enak dan santai tanpa menerapkan asas pendidik, pendidik yang saya maksud disini adalah guru mendidik murid dari segi prilakunya. Nah inilah yang menjadi permasalahan krisis moral di dunia pendidikan saat ini. Guru seharusnya menjadi seorang pendidik dan Pengajar, namun karena label guru sekarang sudah tersertifikasi Gen Z, kedua hal tadi tidak lagi menjadi perhatian bagi mereka, kebanyakan guru sekarang isi pikirannya hanya melaksanakan trend sosial media ( tulisan saya ini bisa dibuktikan), kemudian dari segi adab seorang guru, guru Gen Z nampaknya kurang memperhatikan hal ini dikarenakan mereka sendiri kebanyakan juga minim adab, saya mempertegas ini bukanlah kesalahan mereka semata namun juga dibarengi oleh faktor teknologi dan sosmed (saat ini banyak berseliweran konten sosmed yang kurang mendidik). Saya rasa ini menjadi topik yang seharusnya sudah kita sadari dari awal namun kebanyakan kita selalu menormalisasikan ini. kemudian, selain dari segi adab dan moral guru Gen Z, kebanyakan mereka juga tidak menguasai materi pembelajaran mereka sendiri sehingga saat proses belajar mengajar guru Gen Z ini hanya bisa berpikir bagaimana reputasi dia sebagai guru tidak jelek. Maka timbullah ide guru ini untuk mengajak muridnya untuk membuat trend sampah agar jam pelajarannya terisi sampai habis, sungguh miris sekali jika perhatikan dengan seksama. Jika kita dari umurnya, kebanyakan guru Gen Z ini masih berstatus honorer. Namun kebanyakan guru honorer banyak yang menjerit untuk segera dijadikan PNS agar hidupnya sejahtera, tapi bagi saya setidaknya mereka memperbaiki dulu kualitas diri mereka sendiri sebelum menjerit dan menuntut pemerintah…. Yahhhh namanya juga Gen Z, sedikit kerja banyak maunya ( lirik  lagu Enau – Negara Yang Lucu) hahahaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H