Mohon tunggu...
ABDUL HARIS
ABDUL HARIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berita dan Artikel

Menulislah sebelum nyawa kita hilang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilihlah Kepala Desa Berdasarkan Pengamatan, Bukan Sekadar Penglihatan, Apalagi Hasutan

15 Maret 2021   20:30 Diperbarui: 15 Maret 2021   21:05 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di beberapa Desa di Indonesa akan mengelar pemilihan kepala desa serentak pada tanggal 16 Maret 2021, jangan anggap sepele pemilihan kepala desa (pilkades) sebab nasib sejahtra atau tidaknya masyarakat desa tergantung siapa yang memimpinya. 

Jangan hanya memilih karena penglihatan semata, apalagi karena hasutan oknum tertentu, namun memilihlah berdasarkan pengamatan. Pengamatan bisa kita lakukan dengan mempertimbangkan beberapa kriteria sebelum menentukan pilihan, seperti; integritas, kapabilitas, otoritas dan karitas sang calon kepala desa.

Kriteria pertama Integritas dapat kita amati sebelum menentukan pilihan dengan mempertimbangkan apakah calon memenuhi tiga hal sepeti memenuhi komitmen, menunjukan kejujuran, dan mengerjakan sesuatu dengan penuh konsisten. 

Kriteria kedua kapabilitas, kapaabilitas calon yang dipilih ahli akan bidang pekerjaanya yang nantinya akan menunjukan kualitas dan produktivitas kerjannya. Ketiga otoritas, otoritas yang dimaksud adalah bagaimana nantinya sang calon harus pandai untuk menggerakan organisasinya juga harus tegas, tegar dan tegak dalam menerapkan peraturan. Keempat karitas, karirtas yang dimaksud yaitu pemimpin yang memiliki sifat rendah hati dan respek kepada semua orang, bukan hanya orang tertentu.

Keempat kriteria tersebut dapat lebih mudah kita amati apabila sang calon sudah pernah menduduki suatu jabatan di instansi tertentu atau organisasi. Namun bagi sang calon yang belum pernah menduduki suatu jabatan di instansi atau organisasi kita dapat juga melakukan pengamatan atau mengingat bagaimana sang calon menjalani kehidupan bermasyarakat. 

Lebih konkritnya kita dapat mengamati sang calon apakah dikehidupan kesehariannya ia sering berpartisifasi atau berkontribusi didalam kehidupan bermasyarat, bagaimana hubungan dengan tetangga terdekatnya, bagaimana sang calon menyapa kita dijauh-jauh hari sebelum masa pencalonan, bagaimana kepedulian social dalam bermasyarakat dan yang terakhir perlu diperhatikan juga rekam jejak sang calon dalam dunia politik atau hubungan politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun