Mohon tunggu...
Abdulhananhariri
Abdulhananhariri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya pemuda pemberani, beternak adalah hobi sekaligus propesi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Iklim dan Tantangan Baru Bagi Industri Peternakan

22 Juni 2024   08:41 Diperbarui: 22 Juni 2024   08:43 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

**Perubahan Iklim dan Tantangan Baru Bagi Industri Peternakan**

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang mempengaruhi berbagai sektor, termasuk industri rnakan. Dalam beberapa tahun terakhir, industri peternakan telah menghadapi berbagai tantangan yang terkait dengan perubahan iklim. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana perubahan iklim mempengaruhi industri peternakan dan apa tantangan baru yang dihadapi oleh industri ini.

**Dampak Perubahan Iklim pada Industri Peternakan**

Perubahan iklim telah memiliki dampak yang signifikan pada industri peternakan. Salah satu contoh adalah penurunan produktivitas dan kualitas pakan ternak. Dampak perubahan iklim pada pakan ternak umumnya dikaitkan dengan peningkatan suhu dan kekeringan yang menyebabkan kualitas pakan ternak menurun. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan ternak dan produktivitasnya. Selain itu, perubahan iklim juga dapat menyebabkan penurunan luas tanam pakan ternak, sehingga ketersediaan pakan ternak menjadi terbatas[3][4].

Dampak Lebih Lanjut Perubahan Iklim:

  • Gelombang Panas dan Kekeringan: Gelombang panas yang ekstrem dapat menyebabkan stres pada ternak, menurunkan nafsu makan, dan mengganggu reproduksi. Kekeringan juga dapat menyebabkan kelangkaan air dan pakan, yang berakibat fatal bagi ternak.
  • Penyakit Hewan: Perubahan iklim dapat memperluas jangkauan penyakit hewan dan meningkatkan risiko penyebarannya. Hal ini dapat menyebabkan kematian ternak yang signifikan dan kerugian ekonomi yang besar.
  • Kenaikan Permukaan Laut: Kenaikan permukaan laut dapat menggenangi lahan peternakan di daerah pesisir, menyebabkan hilangnya padang rumput dan infrastruktur, serta mengganggu rantai pasokan.

**Tantangan Baru Bagi Industri Peternakan**

Industri peternakan juga menghadapi tantangan baru dalam menghadapi perubahan iklim. Salah satu tantangan adalah meningkatkan efisiensi produksi ternak agar dapat memenuhi tuntutan pertumbuhan populasi akan permintaan produk hasil ternak. Dalam beberapa tahun terakhir, industri peternakan telah menghadapi berbagai tantangan, seperti peningkatan biaya produksi, penurunan produktivitas ternak, dan peningkatan risiko penyakit hewan[3][4].

Tantangan Ekonomi:

  • Biaya Produksi yang Meningkat: Tantangan yang disebutkan di atas dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi ternak, seperti biaya pakan, air, dan perawatan kesehatan.
  • Fluktuasi Harga: Permintaan dan penawaran produk ternak dapat berfluktuasi karena dampak perubahan iklim, yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi bagi peternak.
  • Perubahan Permintaan Konsumen: Konsumen semakin sadar akan dampak lingkungan dari industri peternakan, dan mereka mungkin beralih ke sumber protein alternatif, seperti protein nabati.

**Solusi untuk Menghadapi Perubahan Iklim**

Untuk menghadapi perubahan iklim, industri peternakan harus menjadi lebih berkelanjutan dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Salah satu cara adalah dengan memodifikasi sistem produksi dan komposisi ransum yang diberikan. Modifikasi ini membutuhkan biaya ekstra, tetapi dapat meningkatkan efisiensi produksi ternak. Selain itu, pemanfaatan sumber daya genetik ternak lokal juga dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengoptimalkan keseimbangan antara sifat-sifat adaptif dan produktif[3].

Solusi Nyata dan Berkelanjutan:

  • Adaptasi Sistem Peternakan: Peternak perlu beradaptasi dengan sistem peternakan mereka, seperti menggunakan breed ternak yang lebih tahan terhadap panas dan kekeringan, menerapkan praktik manajemen air yang efisien, dan meningkatkan biosekuriti untuk mencegah penyakit hewan.
  • Pakan Alternatif: Industri peternakan perlu mencari sumber pakan alternatif yang lebih tahan terhadap kekeringan dan perubahan iklim, seperti tanaman toleran stres dan serangga.
  • Teknologi Ramah Lingkungan: Teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri peternakan, seperti memantau kesehatan ternak, mengoptimalkan penggunaan pakan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Kebijakan Pendukung: Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan yang mendukung praktik peternakan berkelanjutan, seperti insentif untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan dan penelitian tentang adaptasi perubahan iklim.
  • Perubahan Pola Konsumsi: Konsumen perlu menyadari dampak lingkungan dari pilihan makanan mereka dan mempertimbangkan untuk mengurangi konsumsi daging merah, atau memilih produk dari peternakan yang menerapkan praktik berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun