Mohon tunggu...
Abdul Hamid
Abdul Hamid Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam Rahmatan Lil 'Alamiin

11 Juni 2017   08:44 Diperbarui: 11 Juni 2017   08:46 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

ISLAM RAHMATAN LIL 'ALAMIN BUKAN ISLAM MILIK SATU GOLONGAN

OLEH: ABDUL HAMID (MAHASISWA PBA'VI STAIN PAMEKASAN)

Islam adalah agama yang dibawa oleh Rosulullah Muhammad SAW. Agama Islam muncul bersama Rosulullah pertama kali dibumi Arab tepatnya di Mekkah al-Mukarramah. Namun pada masa itu islam masih belum bisa diterima oleh mayoritas orang Mekkah karena islam dianggap tidak mengikuti nenek moyang mereka. Namun pada akhirnya islam semakin kuat dan besar setelah rosulullah dan para pengikutnya melakukan hijrah ke Yatsrib atau Madinah dan disambut hangat oleh orang-orang Madinah. Tersebarnya islam bukanlah dengan kekerasan akan tetapi penuh denganperdamaian dan  kelemah-lembutan. Dan di bumi Arab (Mekkah dan Madinah) inilah al-Qur'an  sebagai pedoman kehidupan diturunkan.

Setelah Rosulullah SAW wafat dan kepemimpinan digantikan oleh para Khulafa' al-Rasyidin maka kemudian mereka melakukan perluasan wilayah dan penaklukan ke  kota-kota penting pada saat itu. Mulai dari Syam hingga ke Eropa. Dan dengan hal itu pula islam juga tersebar ke seluruh dunia.

Kita ketahui bersama bahwa setiap kota dan daerah tentunya tidak sama kebudayaan dan tradisinya. Namun hal itu tidak menjadi masalah. Islam datang menjadi pemersatu umat manusia di seluruh alam. Islam datang tanpa membeda-bedakan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain, antara satu budaya dengan budaya lain, antara satu tradisi dengan tradisi yang lain dan lain sebagainya. hal ini sebagaimana firman Allah dalam al-Qur'an yang artinya: "sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu" (qs. Al-hujuraat: 13).

Namun dari pada perbedaan-perbedaan antara budaya dan tradisi antara suatu daerah di dunia tidaklah akan pernah bisa disamakan dan dihilangkan. Karena tradisi tetaplah tradisi yang tidak lain merupakan kekayaan dan keistimewaan dalam suatu kelompok. Bahkan di bumi arab pun bumi yang menjadi tempat lahir agama islam sendiri tradisi-tradisinya tidak akan pernah bisa dihilangkan. Karena tradisi-tradisi dan kebudayaan-kebudayaan merupakan hadiah istimewa dari nenek moyang. Begitu pula di negara-negara lain seperti di negara kita saat ini Indonesia yang Tradisi-tradisi nenek moyang sejak dan budaya-budayanya zaman dahulu tetaplah ada.

Hal yang perlu kita ketahui bersama dan syukuri bersama bahwa islam datang tidak dengan menghilangkan ataupun menyamakan antara tradisi-tradisi dan budaya-budaya suatu kelompok. Akan tetapi islam datang dengan memodifikasi dan memperindah tradisi-tradisi dan budaya-budaya tersebut. begitu pula islam mengajarkan ini untuk tidak saling membenarkan tradisi-tradisi dan budaya-budayanya sendiri. Akan tetapi islam mengajarkan agar antara tradisi yang satu dengan yang lain saling mengenal dan saling melengkapi. 

Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surat al-Hujurat ayat 13 (ayat yang sama dengan di atas) yang artinya "hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu kenal mengenal". Begitu pula dalam surat al-baqarah ayat 187 yang artinya "mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka". Sesungguhnya dalam ayat tersebut bukanlah hanya dalam kehidupan keluarga. Akan tetapi juga dalam kehidupan bernegara dan berbangsa sehingga tidak lagi ada perbedaan-perbedaan dan permusuhan-permusuhan. Semuanya saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya.

Hal yang harus kita hilangkan adalah menghilangkan sifat dan tingkah laku mengkafirkan orang lain, membid'ahkan orang lain dan membenarkan dirinya sendiri. Hal itulah yang sangat perlu kita waspadai agar tidak terjadi perdebatan dan permusuhan antar sesama. Yang terpenting dalam kehidupan adalah tidak menyalahi aturan-aturan yang sudah termaktubkan dalam kitab suci al-Qur'an. Karena islam bukan untuk satu negara ataupun satu kelompok akan tetapi islam untuk semua insan kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun