Filsafat dan Ilmu pada dasarnya merupakan hasil upaya manusia dalam merespon keberadaan yang ada, baik alam(kosmologi), manusia (antropologi) maupun Tuhan (teologi).Bagaimana hakekat alam, bagaimana hakekat manusia dan bagaimana hakekat Tuhan?Â
kesemuanya dielaborasi dalam bahasa pemikiran relatif para filosof yang dikemas melalui konsep metafisik tentang teori eksistensi "yang ada" sehingga ditemukan arti atau definisi hakikinya berdasarkan pengembaraan pikiran manusia. Melalui akal manusia muncullah kebenaran relatif tentang kosmologi, antropologi dan teologi termasuk juga hubungan ketiganya yang merupakan masalah terpenting bagi kehidupan umat manusia.Â
A.Dasar dan Tujuan Filsafat Dakwah
Filsafat masuk ke dunia Islam bukan hanya pertimbangan sejarah dalam arti kata semata dilakukan oleh para pelaku sejarah filsafat Islam dalam memperjuangkan filsafat sebagai bagian dari keilmuan Islam, tetapi lebih jauh dari pada itu secara konseptual dan doktrinal tematik embrionya sangat jelas tertuang di dalam al Qur'an dan al hadits tentang posisi akal dalam memahami ajaran agama Islam.Â
B.Dakwah dalam Kerangka Filsafat
Dakwah sebagai suatu proses memiliki pengertian sebagai aktifitas yang tidak pernah berhenti, tetapi merupakan kegiatan terus menerus yang tidak dibatasi oleh masalah iman seseorang, artinya batas keimanan seseorang bukan sebagai akhir kegiatan dakwah.Â
Lebih jauh dari pada itu dakwah sebagai tugas seorang muslim dalam rangka melakukan perubahan bagi situasi dan kondisi yang dihadapi apakah sasaran dakwah(mad'u) dalam keadaan iman atau kafir, baik atau buruk dan lain sebagainya kegiatan dakwah harus berlangsung. Prinsip utama dalam kegiatan dakwah harus secara terus menerus memperbaharui pola dakwah sesuai dengan kebutuhan.Â
Kebaradaan dakwah secara mendasar jika dipahami dengan seksama dan logis dapat diklasifikasikan pada dua
katagori yakni: Dakwah dalam katagori perintah Allah dan Dakwah dalam katagori realitas sosial.Â
1.Dakwah dalam katagori Perintah Allah
Ajaran tentang dakwah hakekatnya merupakan inti dari tugas kenabian yang secara estafeta mesti dilanjutkan oleh umat Rasulullah Muhammad SAW.untuk kepentingan umat manusia agar memperoleh kebahagiaan hidup baik di dunia maupun diakhirat kelak.