Mohon tunggu...
abdul fiqih
abdul fiqih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Abdul Fiqih, lahir di Bogor 02 juni 2000

Abdul Fiqih, lahir di Bogor 02 juni 2000. Pernah mengajar di SMP daerah Bogor sebagai Guru Seni Budaya kurang lebih 1,5 tahun. Saat ini kuliah di Universitas Pamulang fakultas Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kritik Seni Pertunjukan Teater

27 Mei 2022   15:21 Diperbarui: 27 Mei 2022   15:37 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seni pertunjukan adalah pertunjukan yang mencakup banyak bagian. Karya seni yang berkaitan dengan kelompok atau individu pada waktu dan tempat tertentu. Sama halnya dengan pertunjukan teater, performance art bukan hanya sekedar pose, melainkan kombinasi dari beberapa aktor, makeup, musik, dan kostum yang digunakan aktor untuk menciptakan karya seni yang indah dan menarik.

Tentunya pada setiap pertunjukan seni tidak selalu berjalan sempurna, selalu ada kekurangan dalam hal terkecil sampai hal terbesar, mulai dari faktor internal maupun eksternal. Seperti dalam pertunjukan teater yang berjudul "Petala" yang digarap oleh komunitas Tersemat.

Seni pertunjukan yang berjudul "Petala" merupakan teater yang digarap oleh komunitas Tersemat, yang menceritakan tentang karakter alami manusia yang terkadang tidak sadar bahwa banyak hal kecil yang diabaikan padahal itu adalah hal penting dalam hidup.

Pada tulisan ini penulis ingin menyampaikan beberapa kelebihan dan kekurangan pada pertunjukan teater "Petala" yang digarap oleh komunitas Tersemat yang digelar pada festival seni 2022.

Pada awal pertunjukan kita disajikan dengan suara narasi yang menunjukkan keadaan pada cerita tersebut, dan terdapat alunan musik yang menambah suasana dramatis pada cerita.

Pertunjukan tersebut menggunakan latar dengan tata panggung yang terbilang simpel, hannya dengan selembar kain di bawah sebagai latarnya sehingga sulit untuk menentukan latar. Pertunjukan teater tersebut sangat unik karena didominasi oleh bahasa tubuh dan minim dialog, hanya ada beberapa dialog untuk menunjukkan konflik antar tokoh.

Dalam pertunjukan teater tersebut juga hanya terdapat dua tokoh dari awal hingga akhir, dan tidak ada pergantian latar sama sekali. Para tokoh juga terlihat sangat menikmati perannya, terlihat bagaimana mereka memerankan perannya dengan cukup sempurna dengan emosional yang ada.

Namun sangat disayangkan, dalam pertunjukan teater ini terdapat beberapa kekurangan. Seperti tata panggung yang terlalu sederhana sehingga sulit menentukan latar, serta ada beberapa hal eksternal yang mengganggu, contohnya dua microphone yang ada di bagian panggung paling depan, serta lampu sorot yang hanya menerangi satu tokoh, sedangkan dalam adegan ada dua tokoh yang sedang berperan. 

Suara yang dikeluarkan oleh narator serta para tokoh juga kurang terdengar, sehingga penonton kurang menangkap cerita yang disajikan.

Pada pertunjukan teater yang berjudul "Petala" ini sudah sangat bagus, dengan aktor yang terlihat menghayati perannya, serta cerita yang menarik. Hanya saja masih banyak yang perlu diperbaiki, karena dalam sebuah pertunjukan teater hal yang perlu diperhatikan bukan hanya isi dalam cerita saja, masih banyak yang perlu dipersiapkan, mulai dari tata panggung, tata busana, tata rias, bahkan sampai audio juga pencahayaan. 

Hal ini menunjukkan bahwa seni pertunjukan tidak bisa dilaksanakan hanya dengan satu orang saja tetapi kerja sama tim merupakan sesuatu dibalik suksesnya pertunjukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun