Mohon tunggu...
Abdul Choliq
Abdul Choliq Mohon Tunggu... -

seorang pengelana dari kota kecil di wonosobo yang sedang belajar angka-angka kehidupan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tatapan Bocah

23 Maret 2011   02:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku tak kan lelah

walau terjerat rasa lemah

dan hidup nan gerah

sebagai rantai berbenah.

aku tak merasa marah

walau cinta itu punah

hingga sakitpun tak pernah

hati ini terluka parah

oleh beberapa ulah

hingga dari mata mengalir nanah

mata sayu seorang bocah..

ah.......

biarlah lukaku bertambah

menglirkan berliter-liter nanah

ku akan mencoba tabah,

dan pecaya esok akan cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun