mulai mengalir sebuah kerinduan pada bunga di taman itu,
sekuntum wangi yang selalu ada dalam kenanganku di saat ini,
entah itu sebuah harapan,
atau hanya sebuah kerinduan akan sepi yang kurasakan?
pantaslah sebuah cinta akan mengerti,
hanya hati ini terlalu lemah untuk merasa dan terus dipaksa merasa,
aku dengar keluhannya, seonggok daging tanpa batas relung
disetiap desir-desir aliran darah yang sangat adil mengalir dalam tubuhnya,
apakah aku akan terus merasa untuk setiap bunga yang mulai tersiram hujan itu?
tanpa melihat hati yang tertatih lama berjalan,
kapan kau punya hati untuk hatimu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!