Mohon tunggu...
Abdul Choliq
Abdul Choliq Mohon Tunggu... -

seorang pengelana dari kota kecil di wonosobo yang sedang belajar angka-angka kehidupan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

1 Ramadhan di Pagi Ini

31 Juli 2011   21:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:12 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



kini,pagi yang mengembun,
sayup sepi..
hanya terdengar beberapa lantunan suci
menari-nari ditelingaku yang rapuh tak terkendali.

aku hanya melihat seonggok daging hina ini
bingung..
antara senang dan sedih menyambut bulan yang penuh maghfiroh ini
apakah ini sebuah kenistaanku?
aku merasa tidak pantas disini,
di bumi yang begitu indah ini,
hatiku gemetar antara takut dan bahagia
atas limpahan kauniaMu di bulan ini.
aku seperti terpaku di dinding mustajabMu
diam dan menerawang,
alangkah besar engkau dengan keagungan bulanMu
membuatku tak berkicau lagi seperti burung menyambut pagi.
Ya Alloh ya Ghafar...
demi bulanMu yang mulia ini,
demi langit bumi yang Kau ciptakan,
aku serahkan selruh jiwa dan raga yan hina ini
dalam maghfirohmu,
kenistaan ini,
seluruh dosa ini,
semoga tak mengurangi keagunganMu dihatiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun