Mohon tunggu...
Abdul Azzam Ajhari
Abdul Azzam Ajhari Mohon Tunggu... Ilmuwan - Manggala Informatika pada Badan Siber dan Sandi Negara

Abdul Azzam Ajhari atau biasa dipanggil Azzam berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan pekerjaan sebagai Manggala Informatika di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Berkecimpung dan menekuni dunia penelitian sejak tahun 2019 yang menghasilkan beberapa karya penelitian serta Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning di bidang keamanan siber yang dapat diakses pada link berikut https://linktr.ee/abdulazzamajhari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

ChatGPT o1-Preview - Model AI yang Mampu Berpikir Kritis

20 September 2024   17:41 Diperbarui: 20 September 2024   17:42 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah gemuruh kemajuan teknologi yang tak terbendung, hadirnya ChatGPT o1-preview pada 12 September 2024, bagaikan angin segar yang membawa harapan baru bagi peradaban modern. Seperti matahari yang terbit di ufuk timur, ia menyinari jalan menuju era komunikasi robot chat (chatbot) yang lebih cerdas dan intuitif.

Kelebihan ChatGPT o1-preview terletak pada kemampuannya memahami nuansa bahasa manusia dengan lebih mendalam. Ia tidak sekadar menjawab pertanyaan, tetapi juga mampu menangkap emosi dan konteks yang tersirat. Dalam interaksinya, terjalin kehangatan yang seolah-olah kita berbicara dengan seorang kawan lama. Kemampuan ini membuka pintu bagi pendidikan, bisnis, dan layanan publik untuk bertransformasi ke level yang lebih tinggi.

Namun, setiap kemajuan selalu diiringi bayang-bayang tantangan. Kekurangan yang mencuat dari ChatGPT o1-preview adalah potensi ketergantungan manusia pada kecerdasan buatan. Apakah kita siap menghadapi masa di mana batas antara pemikiran asli dan hasil algoritma menjadi samar? Selain itu, isu privasi dan keamanan data pribadi menjadi perhatian serius. Dalam dunia yang semakin terhubung, risiko penyalahgunaan informasi tidak dapat diabaikan.

Seperti pena di tangan seorang sastrawan, teknologi adalah alat yang kekuatannya ditentukan oleh penggunanya. ChatGPT o1-preview menawarkan kesempatan emas untuk melompat ke masa depan, namun bijaksana bagi kita untuk melangkah dengan hati-hati. Mengimbangi kelebihan dan kekurangannya adalah tugas bersama, agar teknologi ini dapat menjadi mitra yang harmonis dalam kehidupan kita.

Sebagai penutup, Penulis ingin menyampaikan bahwa "Teknologi seharusnya memperkaya jiwa manusia, bukan menggantikannya". ChatGPT o1-preview adalah cerminan dari apa yang kita cita-citakan---kecerdasan yang berpadu dengan kemanusiaan. Tantangannya adalah memastikan bahwa dalam setiap baris kode dan respons yang dihasilkannya, terdapat nilai-nilai yang menghormati esensi kita sebagai manusia. 

Terlebih untuk para mahasiswa yang saya ajarkan, saya tidak membatasi kalian untuk menggunakan kecerdasan buatan. Namun, kita perlu membentuk pondasi fundamental keilmuwan agar penggunaan kecerdasan buatan digunakan untuk semestinya. Bukan Sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun