Mohon tunggu...
Aziz Baskoro Abas
Aziz Baskoro Abas Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Nulis

Doyan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Karut-marut Pemilu Serentak 2019

23 April 2019   15:26 Diperbarui: 23 April 2019   18:02 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan umum sejatinya merupakan pesta rakyat yang bebiaya lebih dari 20 trilyun. Kedaulatan rakyat yang tegak akan menghasilkan demokratisasi pada sebuah Negara. Namun bukan berarti tanpa celah, pada pemilu serentak yang pertama kali terselenggara pada tahun 2019 ini, terbukti masih banyak kejanggalan yang perlu perbaikan.

Rangkaian demi rangkaian kekacauan pada pemilu serentak ini masih terus bergulir. Bola liar kini ada ditangan KPU dan Bawaslu. Integritas dan profesionalisme kedua lembaga tersebut benar-benar diuji secara telak.  Apalagi, dizaman media sosial yang segala sesuatu dapat terpublikasi dengan mudah. Oleh karena itu, pada konteks ini gue coba runtut rangkaian kekarut-marutan tersebut.

Keos di Malaysia
Terbaru dan terhangat adalah kejanggalan di Malaysia. Surat suara telah tercoblos untuk paslon 01 dan calon anggota legislatif bernama David Kirana. Sampai artikel ini ditulis, belum ditemukan siapa dalang dibalik kericuhan tersebut.

Mirisnya, salah satu sikap KPU menanggapi kericuhan tersebut adalah menganggap surat suara yang telah tercoblos, hanya menjadi sampah dan tidak berlaku. Padahal, pemilihan umum menggunakan anggaran negara yang tidak sedikit. Seharusnya KPU lebih berhati-hati dalam mengawal surat suara.

Sama halnya dengan sikap kepala Negara. Beliau hanya menginstruksikan untuk melaporkan kejanggalan tersebut. Narasinya selalu begitu. Akhirnya, Bawaslu mengambil tindakan cepat dengan rekomendasi penundaan sementara sambil menunggu hasil penyelidikan kepolisian Malaysia.

Baca : KPU: Surat Suara Tercoblos di Malaysia Dianggap Sampah Saja

Baca : Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Jokowi: Laporkan Saja ke Bawaslu

Baca : Bawaslu Minta Pemilu di Malaysia Dihentikan

Korban Berjatuhan
Pemilu serentak 2019 ini bak sebuah tragedi. Beberapa korban terus berjatuhan, ada yang meninggal, ada yang sakit karena kelelahan. Semua itu mereka lakukan hanya demi mengawal keberlangsungan proses demokrasi. Mayoritas korban yang teridentifikasi berasal dari pertugas KPPS dan anggota Kepolisian Republik Indonesia.

Hingga artikel ini ditulis, data terbaru menunjukan petugas KPPS yang meninggal sebanyak 91 orang. Sedangkan oknum kepolisian yang meninggal sebanyak 15 orang.

Baca : Data KPU: 91 Orang Petugas KPPS Meninggal Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun