Kata Body shamming menjadi populer dan tak lagi tabu akhir-akhir ini.
Sebelum lanjut, alangkah elegannya kita mulai dari definisi perilaku body shamming terlebih dahulu. Perilaku body shamming adalah pernyataan negatif kepada individu yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Bisa karena terlalu besar maupun ukuran tubuh yang terlampau kecil. (sumber : bodyshamming.org)
Kalau anda ingin tahu lebih dalam tentang body shamming, silahkan baca jurnal di bawah ini. Biar terlihat lebih akademis aja, hehe.
Jurnal tentang perilaku body shamming
Inti dari perilaku ini adalah mengomentari bentuk fisik seseorang. Secara umum, perilaku ini berlaku bagi semua gender. Namun, perilaku ini acap kali diprotes oleh kaum wanita ketimbang pria. Wanita terlihat lebih fight melawan perilaku ini
Hasil Riset : Wanita Lebih Sering Menjadi Korban Perilaku Body Shamming
Beberapa pemberitaan public figure Indonesia mengenai perilaku ini juga didomniasi oleh artis ber-gender wanita. Mereka terlihat lebih concern menanggapi perilaku ini ketimbang artis pria.
Pada satu sisi, pemberontakan wanita dalam menyadarkan orang-orang tentang buruknya perilaku ini adalah suatu nilai yang sangat positif. Apalagi, perilaku ini sudah melekat menjadi kultur 'basa-basi' di beberapa wilayah Indonesia. Perjuanganya akan semakin sulit.Â
Namun pada sisi yang lain, mayoritas wanita di Indonesia secara tidak sadar melanggengkan stigma standar kecantikan (secara fisik). Standar kecantikan adalah adanya kategori-kategori secara fisik yang menentukan seseorang itu cantik atau tidak.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa standar kecantikan di Indonesia meliputi kulit putih, hidung mancung, pipi tirus, rambut lurus, tubuh tinggi dan langsing.
Hal itu gue simpulkan berdasarkan asumsi dari:
- Ajang kecantikan, dan ajang-ajang yang sejenis
- Bentuk fisik para aktris
- Banyaknya wanita yang melakukan operasi plastik. Â