Orang-orang yang datang ke kedai kopi tersebut terlihat menikmati hangatnya kopi sambil menikmati obrolan. Karena hampir tidak ada orang yang berfoto ria. Walaupun sesekali ada yang foto, mungkin itu hanya untuk sekedar mendokumentasikan sebuah momen. Singkatnya, tempat ini cocok bagi orang yang suka ngobrol.
3. Tidak Ada Pengamen
Ini merupakan nilai plus untuk konsep tempat yang bersifat outdoor. Sering kali orang yang sedang menikmati kopi dan obrolan terganggu dengan kehadiran pengamen. Nah, kedai kopi tersebut menyodorkan suasana yang cocok bagi orang yang tidak ingin terganggu ketika sedang asyik ngobrol. Namun, jangan kaget jika sesekali muncul bocah pedagang tisu.
Gue tidak membenci profesi pengamen, gue sangat respect terhadap profesi pengamen. Gue respect terhadap pengamen yang benar-benar menghibur lewat lantunan musik yang mereka mainkan. Bukan pengamen yang sekedar 'genjrang genjreng', bernyanyi beberapa bait lirik, dapat uang, lalu pindah lapak.
4. Cuci Mata
Sebagai pria normal, sangat wajar jika tertarik terhadap wanita. Gue mengakui, hampir semua wanita yang datang ke kedai kopi tersebut mempunyai paras cantik. Gue juga belum menemukan alasan kenapa banyak wanita berparas cantik datang ke kedai kopi tersebut. Menurut gue, itulah nilai plus buat orang seperti gue yang suntuk setelah seharian bekerja, Cuci mata.
Terkadang ada semacam kepuasan batin pada saat gue melihat wanita cantik setelah suntuk bekerja seharian. Sepertinya hal ini sudah menjadi rahasia umum. Wanita tertarik dengan pria tampan, pria tertarik dengan wanita cantik.
Nah, beberapa faktor itulah yang membuat gue begitu menikmati suasana nongkrong di Join Coffee. Gue melihat dari beberapa poin tadi, bisa disimpulkan bahwa Join Coffee merupakan representasi kehidupan anak muda Jakarta. Karena berbagai macam gaya anak muda Jakarta ada disitu. Singkatnya, kedai kopi tersebut antimainstream orang-orangnya, asyik suasananya, dan nikmat kopinya. Perpaduan sempurna.
Pendapat ini murni hanya subjektifitas gue pribadi. Jadi, jika ada perbedaan pendapat, tidak ada masalah sama sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H