Mohon tunggu...
Aziz Baskoro Abas
Aziz Baskoro Abas Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Nulis

Doyan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lunturnya Budaya Lenong Betawi

15 Maret 2015   16:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:37 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lenong merupakan kebudayaan betawi yang menjadi hiburan masyarakat khususnya masyarakat betawi. Disini saya pribadi mengamati sudah jarangnya lenong tampil. Apalagi saya pribadi juga merupakan orang betawi asli. Berdasarkan pengalaman orang lain dan pengalaman pribadi, menyimpulkan Faktor yang mempengaruhi lunturnya budaya lenong betawi ini sebagai berikut :

1.Berkurangnya lapak untuk penampilan lenong betawi

Lenong betawi bukan pertunjukan sembarang, melainkan pertunjukan yang membutuhkan lahan yang cukup luas. Mungkin seiring berkembangnya zaman, rumah-rumah penduduk semakin padat. Dan semakin menipisnya lahan untuk pertunjukan lenong betawi. Akibatnya sulit bagi Lenong betawi untuk tampil.

2.Berkurangnya minat penonton

Sebagian generasi muda khususnya remaja betawi tidak dididik untuk mencintai budaya sendiri. Sebagian remaja skarang cenderung gengsi untuk menonton pertunjukan lenong dan lebih berminat untuk menonton konser band.

Di faktor ini orang tua dianggap penting. Karena dengan pendidikan orang tua juga anak dapat mencintai lenong. Seperti orang tua yang memberikan informasi pertunjukan lenong, dan menganjurkan bahkan mengajak anak untuk menonton lenong sedini mungkin. Maka wajar jika skarang ini mayoritas penonton lenong adalah orang tua dan lanjut usia.

3.Peran Media

Sekitar periode tahun 80-90-an, lenong betawi merupakan hiburan yang menjadi santapan rakyat.   Bahkan dalam periode itu juga lenong betawi disiarkan reguler di TVRI . Dan skarang media tidak menampilkan lenong betawi, walaupun banyak juga yang menampilkan kebudayaan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun